Berita

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net

Dunia

AS Kecam Rencana Rusia untuk Cabut Ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir

SABTU, 07 OKTOBER 2023 | 14:59 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Amerika Serikat (AS) mengecam keputusan Rusia yang berencana mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), yang disebut dapat membahayakan dunia.

“Kami merasa terganggu dengan komentar utusan Rusia untuk CTBT, Mikhail Ulyanov. Langkah seperti ini yang dilakukan oleh negara mana pun dapat membahayakan norma global yang melarang uji coba bahan peledak nuklir," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Mengutip India Today, Sabtu (7/10), pernyataan dari AS itu datang setelah Ulyanov mengancam akan mencabut perjanjian tersebut yang bertujuan untuk menyamakan posisi negaranya dengan Amerika Serikat.

“Rusia berencana mencabut ratifikasi (yang terjadi pada tahun 2000) dari Perjanjian CTBT. Tujuannya agar sejajar dengan AS yang menandatangani perjanjian tersebut, namun tidak meratifikasinya. Pencabutan ini bukan berarti niat untuk melanjutkan uji coba nuklir,” ujarnya dalam platform X.

Pengumuman tersebut telah memicu kekhawatiran di dunia internasional, dengan banyak pihak mengkhawatirkan bahwa langkah ini dapat meningkatkan ketegangan dalam persaingan senjata nuklir dan mengancam kestabilan keamanan global.

AS menekankan bahwa Rusia harus mencapai kedudukan yang setara lebih dulu dengan Washington, tanpa menggunakan retorika nuklir yang tidak bertanggung jawab.

Perjanjian CTBT sendiri telah ditandatangani oleh 187 negara dan diratifikasi oleh 178 negara, namun belum diberlakukan karena memerlukan ratifikasi delapan negara tertentu.

Beberapa negara seperti China, Mesir, Iran, dan Israel telah menandatangani perjanjian ini tetapi belum meratifikasinya. Sementara itu, Korea Utara, India, dan Pakistan bahkan belum menandatangani perjanjian tersebut.

Meskipun AS menandatangani namun negara itu tidak meratifikasi perjanjian tersebut, namun AS telah menerapkan moratorium uji coba senjata nuklir sejak 1992 dan tidak berencana untuk membatalkannya.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Menkeu: Inggris Bangkrut, Kondisi Keuangan Hancur

Minggu, 28 Juli 2024 | 17:54

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Pemindahan Ibu Kota Negara Ambisi Picik Jokowi

Sabtu, 27 Juli 2024 | 01:29

GMPH Desak KPK Usut Dugaan Penyalahgunaan Kekuasaan Cak Imin

Senin, 29 Juli 2024 | 12:54

KPK Tindak Tiga Rumah Sakit Pelaku Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:17

Christine Hutabarat Dicecar Soal Akuisisi Diduga Korupsi di ASDP

Rabu, 24 Juli 2024 | 13:52

UPDATE

Pilkada Jakarta Diwarnai Demokrasi Siasat

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:54

AS No Komen Soal Kematian Ismail Haniyeh

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:51

Parpol Khawatir Anies Punya Karakter Mirip Jokowi

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:49

Dua Ribu Ton Gula Kasus Korupsi PT SMIP Disita Kejagung

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:41

Ngamuk, Presiden Venezuela Tantang Elon Musk Berkelahi

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:36

Ribuan Personel Polri Kawal Demo Pembentukan Kabupaten Cilangkahan

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:34

Kejagung Tangkap Oknum TNI terkait Korupsi Penyaluran Kredit Prajurit Rp55 M

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:34

Petinggi Hamas Ismael Haniyeh Tewas di Iran

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:30

Amanah Gali Potensi Teman Tuli Melalui Pelatihan Pramusaji

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:26

Pemilu Demokratis Makin Suram jika KPU Tak Dorong Jokowi Sahkan Pengganti Hasyim

Rabu, 31 Juli 2024 | 11:17

Selengkapnya