Berita

Pengamat hukum Bivitri Susanti/Repro

Politik

Soal Keterwakilan Perempuan, Bivitri Susanti: Bukan Sekadar 30 Persen dan Kemauan Parpol

JUMAT, 06 OKTOBER 2023 | 19:21 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemilihan umum (Pemilu) yang berkualitas perlu ada keterwakilan perempuan di dalamnya. Pasalnya, Pemilu merupakan input dari pemerintahan yang demokratis.

Hal itu ditegaskan oleh pengamat hukum Bivitri Susanti dalam diskusi Koalisi Masyarakat Peduli Keterwakilan Perempuan, dengan tema “Jaga Kualitas Pemilu: KPU Patuh Pada Keputusan MA-DKPP Tegas Sanksi Penyelenggara”, secara virtual, Jumat (6/10).

Bivitri berpendapat, Pemilu yang berkualitas menghasilkan demokrasi yang substantif.


"Democracy governance adalah satu bagian penting, dari demokrasi. Konsep-konsep itu, ada keterwakilan perempuan," kata Bivitri.

Menurutnya, tidak ada demokrasi yang substantif, namun keterwakilan perempuan terlalu minim atau sedikit menyebabkan kebijakan yang dihasilkan sangat bias dan timpang.

Bivitri melihat bahwa Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tampak terlalu matematis dalam membuat sebuah aturan bagi peserta pemilu.

"Karena itu kalau kita melihat PKPU ini ini kayaknya matematik sekali. Tapi, yang saya garisbawahi, bahwa ini bukan matematika, seperti pada sekolah ini bukan sekadar 30 persen, itu rumus dan seterusnya," ujarnya.

"Tapi, ini hanya mekanisme. Karena pemilu memang sangat teknis, tapi jadi yang harus dilihat adalah tujuannya yaitu keterwakilan perempuan. Jadi pemihakannya harus ke sini (keterwakilan perempuan) bukan ke kemauan partai politik," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya