Berita

Donald Trump/Net

Dunia

Biden Lanjutkan Pembangunan Tembok Pembatas AS-Meksiko, Trump: Akankah Joe Minta Maaf ke Saya?

JUMAT, 06 OKTOBER 2023 | 13:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Pemerintah Joe Biden untuk melanjutkan pembangunan tembok penghalang di sepanjang perbatasan AS-Meksiko mendapat tanggapan dari pencetus kebijakan tersebut, Donald Trump.

Mengetahui pengumuman yang disampaikan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, Trump mengatakan bahwa langkah Biden mengindikasikan bahwa kebijakannya saat menjabat adalah sesuatu yang benar.

"Saya benar ketika saya membangun tembok perbatasan yang baru dan indah sepanjang 560 mil," kata Trump di platform Truth Social miliknya, seperti dikutip dari AFP, Jumat (6/10).


"Akankah Joe Biden meminta maaf kepada saya dan Amerika karena memakan waktu begitu lama untuk bergerak, dan membiarkan negara kita dibanjiri dengan 15 juta imigran ilegal, dari tempat yang tidak diketahui," ujarnya.

Senator Partai Republik Marsha Blackburn juga ikut bersuara.

“Sekarang, Biden sedang mempercepat pembangunan tembok baru sepanjang sekitar 20 mil,” tulis Blackburn di X.

"Joe akhirnya menyadari tembok itu berfungsi," katanya.

Sebelumnya, Mayorkas mengatakan dalam sebuah pemberitahuan di Federal Register bahwa pembangunan pembatas dilanjutkan untuk mencegah masuknya orang yang melanggar hukum.

"Bagian baru dari tembok tersebut akan dibangun di Sektor Lembah Rio Grande yang memiliki tingkat masuk ilegal di perbatasan AS- Meksiko," kata Mayorkas, di mana terdapat lebih dari 245.000 upaya masuk secara ilegal pada tahun fiskal ini.

Biden sendiri berjanji saat berkampanye pada 2020, bahwa dia tidak akan membangun tembok perbatasan lagi, dan mengumumkan dalam sebuah proklamasi pada hari dia menjabat pada Januari 2021 bahwa tidak ada lagi dana pembayar pajak yang akan dialokasikan untuk melakukan hal tersebut.

“Membangun tembok besar yang membentang di seluruh perbatasan selatan bukanlah solusi kebijakan yang serius,” kata Biden saat itu.

Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan sekitar dua lusin undang-undang federal seperti Undang-Undang Udara Bersih dan Undang-Undang Spesies Terancam Punah akan diabaikan untuk memungkinkan perluasan tembok perbatasan.

Laiken Jordahl, seorang aktivis konservasi di Pusat Keanekaragaman Hayati, mengecam rencana tersebut.

“Sungguh menyedihkan melihat Presiden Biden bertindak seperti ini, mengesampingkan undang-undang lingkungan hidup yang menjadi dasar negara kita dan membangun tembok perbatasan yang tidak efektif dalam membunuh satwa liar,” kata Jordahl dalam sebuah pernyataan.

Pemerintahan Biden tetap menerapkan garis keras Trump terhadap penyeberangan perbatasan yang tidak sah, namun menyerukan perlakuan yang lebih manusiawi, dan telah mendirikan pusat-pusat di mana para migran dapat mengajukan permohonan untuk melakukan perjalanan secara legal dan menghindari menjadi penyelundup.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya