DARI sekian penjabat (Pj) Kepala Daerah yang dilantik sejak 2021 hingga tahun ini, penulis baru mendengar ada seorang Pj. Bupati yang diminta masyarakat untuk diperpanjang. Dia adalah Fitriany Farhas, AP, S.Sos., M.Si yang menjadi Pj. Bupati Nagan Raya di Aceh.
Sejak dilantik sebagai Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya pada tanggal 11 Oktober 2022 lalu, Fitriany Farhas telah mengukir berbagai perolehan penghargaan, baik di tingkat daerah maupun capaian prestasi tingkat nasional. Ia berhasil menurunkan angka stunting, kemiskinan ekstrem serta inflasi di daerah hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat tersebut.
Selain keberhasilan tersebut, Fitriany Farhas memiliki agenda menyukseskan agenda pemilu tahun 2024 serta melanjutkan pembangunan berbagai sektor di Kabupaten Nagan Raya terutama yang selama ini menjadi aspirasi masyarakat.
Atas kinerja yang baik dengan terobosan dan program positif yang dilakukan, Fitriany Farhas juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, terutama masyarakat Kabupaten Nagan Raya. Bahkan, warga meminta agar Kemendagri RI dapat memperpanjang SK jabatan Fitriany Farhas sebagai Pj Bupati Nagan Raya.
Apa saja keberhasilan Srikandi Nagan Raya ini? Penulis merangkum beberapa kesuksesannya dari berbagai sumber.
Pertama, menurunnya kasus stunting. Berdasarkan aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tentang prevalensi stunting, pada tahun 2021 tercatat 17,2 persen, menurun pada tahun 2022 menjadi 10,4 persen dan hingga bulan Agustus 2023 turun lagi menjadi 7 persen.
Kedua, kemiskinan ekstrem menurun, Menurut catatan BPS, pada tahun 2021 kemiskinan ekstrem di Nagan Raya mencapai 5,39 persen, kemudian pada tahun 2022 menurun menjadi 3,63 persen, selanjutnya di tahun 2023 diproyeksikan mengalami penurunan menjadi 1,87 persen.
Ketiga adalah menurunnya angka inflasi. Tingkat inflasi di Kabupaten Nagan Raya pada bulan Agustus tahun 2021 tercatat 2,23 persen dan naik menjadi 6,86 persen pada bulan yang sama tahun 2022, sementara hingga Agustus 2023 tingkat inflasi turun menjadi 2,17 persen.
Salah satu strategi yang digunakan sang Srikandi dalam mencapai keberhasilan tersebut adalah alokasi Dana Desa untuk penanganan Kemiskinan Ekstrem, Stunting dan, Ketahanan Pangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Nagan Raya Nomor 8 Tahun 2023.
Strategi lainnya adalah penyaluran Bantuan Sosial Rp 4,79 Miliar. Sampai akhir September 2023, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya telah menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp 4,79 miliar kepada anak yatim, penyandang disabilitas, masyarakat kurang mampu, santri dan mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Kemudian, melalui dana yang bersumber dari Baitul Mal Aceh, sebanyak 527 mustahik atau warga miskin yang tersebar di 9 kecamatan dalam Kabupaten Nagan Raya telah menerima bantuan modal usaha berbasis individu. Jumlah bantuan ini bervariasi, dari Rp 4,5 juta hingga Rp 10 juta tergantung pada kebutuhan dan usaha yang dijalankan. Jumlah keseluruhan dana bantuan yang disalurkan sebesar Rp 3,86 miliar lebih. Dana ini bersumber dari Baitul Mal Aceh.
Selain itu, Pemkab Nagan Raya berupaya menyalurkan dana CSR tepat sasaran. Tahun 2023 ini, Pemkab Nagan Raya mencatat realisasi penerimaan CSR meningkat, yaitu mencapai Rp 18,48 miliar bersumber dari 24 perusahaan di Nagan Raya.
Dalam pembangunan infrastruktur untuk mendukung perekonomian rakyat, sejak Sabtu (15/7/2023) sore, warga Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang sudah mulai bisa menggunakan layanan internet 4G yang dipancarkan dari Tower Base Transceiver Station (BTS). Pemerintah pusat membantu dana sebesar Rp 46,7 miliar dana tahun 2023, untuk pembangunan dan pengaspalan jalan lintas Alue Bata-Kuala Tadu, Nagan Raya yang diperkirakan sepanjang 21,5 kilometer.
Fitriany Farhas juga dinilai sukses meningkatkan kesejahteraan petani di Nagan Raya. Harga gabah kering di Kabupaten Nagan Raya mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Jika biasanya harga gabah sekitar Rp 700 ribu hingga Rp 800 per kunca atau setara dengan 180 kilogram, saat ini harga gabah kering menjadi Rp 1.100.000 hingga Rp 1.250.000 per kunca. Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit juga normal bahkan terjadi peningkatan. Saat ini, harga tampung TBS sawit dari Rp 1.900 hingga Rp 1.970 per kilogram.
Pemkab Nagan Raya dinilai berhasil mengantisipasi kelangkaan pupuk bersubsidi pemerintah untuk petani. Saat ini, alokasi subsidi pupuk urea dari pemerintah mencapai sebanyak 2.997 ton, dan pupuk NPK sebanyak 5.692 ton.
Pemkab Nagan Raya memperoleh bantuan sebanyak 19 unit alsintan berupa berupa traktor dan hand traktor senilai Rp2,2 Miliar dan bantuan benih padi dari Kementerian Pertanian RI sebanyak 105.350 kg yang diserahkan kepada kelompok tani. Selain itu, juga dilaksanakan penanaman jagung hibrida seluas 100 hektare dengan menggunakan bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023.
Warga nelayan di Kabupaten Nagan Raya menilai Fitriany Farhas merupakan sosok yang pro terhadap terhadap kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Dia memprogramkan pembangunan jeti penahan ombak, kemudian juga mengusulkan kebutuhan nelayan seperti alat tangkap, jaring, fiber, alat stop ikan, juga alat keselamatan jaket pelampung, dan lain sebagainya hingga ke Pemerintah Pusat serta pembangunan SPBN, hal ini agar kebutuhan BBM jenis solar subsidi dari pemerintah bisa terpenuhi dan tercukupi.
Berbagai strategi yang dijalankan Fitriany Farhas sebagai Pj. Bupati Nagan Raya dapat dilihat dari sudut pandang pembangunan dengan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach), sebuah pendekatan yang menekankan pada peningkatan kapasitas ekonomi dan sosial masyarakat agar memiliki daya beli dan tingkat kesejahteraan yang cukup untuk dapat disebut hidup layak.
Pendekatan kesejahteraan dalam pembangunan ini tentu perlu diikuti dengan reformasi birokrasi agar semakin responsive terhadap aduan warga. Selain melalui media sosial (Facebook, Instagram dan X), Fitriany Farhas menerima aduan masyarakat melalui aplikasi SP4N LAPOR! dan aplikasi Omni Communication Assistant (OCA).
Program reformasi birokrasi Pemkab Nagan Raya lainnya adalah menerapkan absensi wajah, selain itu diwajibkan para ASN untuk mengikuti apel gabungan setiap minggu pertama pada setiap bulannya. Kini, para ASN di Nagan Raya dipantau lebih disiplin dalam bekerja, sehingga pelayanan publik untuk kemajuan dan pembangunan Kabupaten Nagan Raya lebih maksimal.
Fitriany Farhas dinilai serius menangani perkara pelayanan kesehatan. Sejak menjabat sebagai Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany kerap melakukan berbagai upaya peningkatan layanan kesehatan, bahkan tak jarang melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar Muda (RSU-SIM) dan Puskesmas.
Maka menjadi sesuatu yang wajar jika warga Nagan Raya menginginkan Fitriany Farhas melanjutkan masa jabatan sebagai Pj. Bupati. Penulis juga berpendapat, Srikandi Pembangunan Kesejahteraan di Nagan Raya ini layak melanjutkan jabatan menjadi Bupati definitif, tentunya melalui proses pemilihan kepala daerah yang demokratis pada tahun depan.
*Penulis adalah alumni ITB, yang juga peneliti Independent Society