Berita

Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos/Ist

Politik

Sentral Politika: Yang Hambat Prabowo dan Jokowi Bersatu adalah Ego Partai

RABU, 04 OKTOBER 2023 | 12:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Satu faktor penghambat kemungkinan penyatuan dua kandidat Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, adalah ego partai pengusung mereka.

Di mana, kata Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos, posisi partai pengusung utama Prabowo maupun Ganjar tengah berada di puncak elektabilitas. Hal tersebut yang kemudian memunculkan ego besar untuk bisa menyatu sebagai satu gerbong mengusung capres-cawapres.

"Karena bagaimanapun juga, PDI Perjuangan menghendaki Ganjar Pranowo sebagai capres, kemudian Gerindra juga menghendaki Prabowo Subianto sebagai capres," ujar Subiran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/10).


Magister Ilmu Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu memandang, kepentingan politik kerap menjadi prioritas elite jelang perhelatan pemilu.

"Padahal seharusnya, kepentingan negara lebih penting atau diprioritaskan ketimbang ego partai masing-masing," tuturnya.

Di sisi lain, Subiran mengamati, ada satu faktor yang sebenarnya bisa menjadi alasan kubu Prabowo dan Ganjar bersatu dalam satu koalisi.

"Salah satu alasannya rasional, yaitu kedua capres itu memiliki corak yang sama," jelasnya.

Corak politik yang dimaksud, antara Prabowo dan Ganjar memiliki spirit yang sama. Yaitu hendak melanjutkan program-program pemerintahan Presiden Jokowi di masa selanjutnya.

"Tentu harus ada konsolidasi politik jika keduanya disatukan. Ada negosiasi politik, agar keduanya saling mengakomodir," katanya.

Kendati begitu, Subiran yang juga pendiri Sekolah Peradaban ini meyakini partai pengusung Prabowo dan Ganjar akan sulit mencapai titik temu, karena punya ego yang berbeda.

"Jadi, yang mengatakan ini sulit disatukan kan ego partai sebenarnya," demikian Subiran. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya