Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Austria Tidak Lagi Tergantung pada Pasokan Gas Rusia

SELASA, 03 OKTOBER 2023 | 16:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan energi Austria, OMV, telah memastikan diri mampu memenuhi pasokan gasnya sendiri seandainya aliran gas dari Rusia terhenti total.

Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif OMV Alfred Stern kepada The National dalam sebuah wawancara di sela-sela Adipec 2023 di Abu Dhabi, Senin (2/10).

“Kami sekarang dapat memasok semua pelanggan kami juga ketika pasokan Rusia berhenti, sehingga dalam hal ini, kami tidak lagi bergantung pada pasokan Rusia,” kata Stern.

“Di seluruh Eropa, satu hal besar yang perlu dilakukan adalah investasi di bidang infrastruktur karena aliran gas telah berubah dari Timur ke Barat,” ujarnya.

OMV, yang bermarkas di Wina telah mendiversifikasi sumber gas alamnya sejak pecahnya perang Ukraina tahun lalu, yang mengakibatkan Moskow mengurangi tajam ekspor gasnya ke Eropa.

“Akan lebih banyak LNG dari Barat yang mengalir ke arah Timur, dan hal ini memerlukan sejumlah investasi untuk memastikan kita dapat melakukan hal tersebut dalam berbagai kondisi pasokan dan permintaan,” kata Stern.

Bulan lalu, OMV menandatangani perjanjian lima tahun dengan Equinor untuk pasokan gas. Perusahaan Norwegia tersebut diperkirakan akan mengirimkan 12 terawatt jam gas alam mulai bulan ini.

Juli lalu, OMV juga menandatangani perjanjian jual beli jangka panjang dengan BP untuk pasokan hingga satu juta ton LNG per tahun selama 10 tahun, mulai tahun 2026.

Tahun ini, OMV membuat penemuan gas terbesar di Austria dalam 40 tahun terakhir. Mereka mengharapkan penemuan ini dapat meningkatkan produksi gas alam dalam negeri sebesar 50 persen setelah pengembangan penuh.

“Dalam skema global, ini bukanlah penemuan besar, namun ini adalah produksi lokal dan ini akan membantu kita untuk lebih mendiversifikasi pasokan gas kita,” kata Stern.

"Penyimpanan gas OMV, yang mencakup seperlima kapasitas penyimpanan Austria, sudah terisi 98 persen," katanya.

Adipec tahun ini diadakan beberapa minggu sebelum dimulainya konferensi iklim Cop28 , di mana perusahaan-perusahaan minyak dan gas diharapkan mempunyai suara yang lebih besar, tidak seperti KTT sebelumnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya