Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ukraina Bangun Sekolah Bawah Tanah Pertama di Tengah Perang

SELASA, 03 OKTOBER 2023 | 15:19 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Untuk melindungi siswa dari serangan rudal dan bom Rusia, pemerintah Ukraina akhirnya memutuskan untuk membangun sekolah bawah tanah di kota terdampak perang, Kharkiv.

Menurut Wali Kota Khakiv, Ihor Terekhov, sekolah bawah tanah dibuat agar anak-anak di sana kembali mendapat pengajaran tatap muka dari gurunya dan bertemu dengan teman-temannya.

"Tempat perlindungan seperti itu akan memungkinkan ribuan anak-anak Kharkiv melanjutkan pendidikan tatap muka dengan aman bahkan ketika ada ancaman rudal,” ujarnya, seperti dimuat Al Arabiya pada Selasa (3/10).


Dikatakan Terekhov, saat ini pihaknya tengah menyiapkan sekitar 60 ruang kelas terpisah di seluruh stasiun metro sebelum tahun ajaran dimulai pada 1 September.

"Lebih dari 1.000 anak dapat belajar di ruangan tersebut," ungkapnya.

Kharkiv merupakan kota terbesar dengan populasi lebih dari 1,4 juta jiwa.

Sejak invasi Rusia dimulai Februari tahun lalu, anak-anak di Kharkiv terpaksa belajar secara online di rumah untuk keselamatan mereka.

Karena jaraknya kurang dari 35 km (20 mil) dari perbatasan Rusia dan sebagian Kharkiv hampir setiap hari menjadi sasaran serangan roket dan rudal Rusia.

Perang yang belum berakhir ini telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan warga sipil mengungsi.

Kementerian Pendidikan Ukraina mengatakan 363 institusi pendidikan telah hancur dan hampir 3.800 di antaranya rusak di seluruh negeri.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya