Berita

Pilot di anak perusahaan Qantas yang melayani lokasi kerja fly-in melakukan mogok kerja selama sehari penuh/Net

Dunia

Pilot Qantas Mogok Kerja, Puluhan Penerbangan Dibatalkan

SELASA, 03 OKTOBER 2023 | 14:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lebih dari 200 pilot yang dipekerjakan oleh anak perusahaan Qantas, Network Aviation, berencana mogok kerja selama 24 jam pada Rabu (4/10). Mereka menuntut kenaikan gaji.

Para pekerja mengatakan jika mereka tidak mendapat kepastian dari perusahaan pada Rabu, mereka siap untuk mengundurkan diri.

Sektor sumber daya Australia Barat terancam menghadapi kekacauan akibat pemogokan tersebut, sebab ribuan pekerja tambang FIFO dan wisatawan yang sedang berlibur sekolah kemungkinan tidak bisa terbang.

Qantas sendiri telah mendatangkan pilot cadangan dari pantai timur, namun telah membatalkan 50 persen penerbangan pada Rabu untuk mengantisipasi pemogokan tersebut.

“Pelanggan yang tidak dapat melakukan perjalanan pada Rabu karena adanya aksi mogok ini, akan dihubungi untuk mendiskusikan pilihan perjalanan alternatif,” kata Qantas dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari 9News, Selasa (3/10).

"Pelanggan dapat meminta pengembalian dana penuh jika mereka tidak ingin terbang lagi," kata perusahaan.

Pilot Udara Federal Australia mengatakan beberapa anggotanya dibayar di bawah batas yang diperbolehkan secara hukum. Perjanjian gaji yang lama sudah selesai tiga tahun lalu.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya