Politikus Demokrat Santoso/RMOL
Pascapertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (2/10), kader-kader Partai Demokrat belum diberikan arahan khusus.
Pasalnya, pertemuan SBY dengan Jokowi itu disebut-sebut berkaitan dengan wacana reshuffle kabinet Indonesia Maju yang belakangan menguat.
“Tidak ada (arahan khusus). Belum,” ujar politikus Demokrat Santoso kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).
Anggota Komisi III DPR RI ini, juga enggan berspekulasi mengenai adanya permintaan dari Presiden Jokowi kepada SBY untuk mengisi pos kementerian di kabinet.
Mengingat, Demokrat saat ini mengusung Prabowo Subianto yang notabene adalah parpol pendukung pemerintahan Jokowi dan menjadi bakal capres di Pilpres 2024.
“Saya belum mau berandai-andai,” tuturnya.
Namun yang jelas, kata Santoso, pihaknya menyambut baik pertemuan Presiden ke-6 RI dengan Presiden Jokowi. Menurutnya, hal itu bisa menciptakan situasi kondusif menjelang Pemilu 2024.
“Nah ini lah yang mungkin saya kira merupakan bagian dari niatan Pak SBY dan Jokowi bertemu dalam rangka menciptakan itu, supaya rakyat jangan terbelah,” tandasnya.
Isu perombakan Kabinet Indonesia Maju menguat setelah SBY bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor, pada Selasa (2/10).
Pertemuan SBY dan Jokowi digelar secara tertutup dari awak media. Pertemuan dilangsungkan sekitar kurang lebih 1 jam.