Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Situs Web Keluarga Kerajaan Inggris Diretas Hacker Rusia

SENIN, 02 OKTOBER 2023 | 17:48 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kelompok hacker terkenal asal Rusia, KillMilk mengaku sebagai dalang di balik aksi peretasan situs web resmi keluarga kerajaan Inggris.

Dilaporkan bahwa situs web Keluarga Kerajaan, royal.uk, ditutup selama 90 menit sekitar pukul 10.20 pada hari Minggu pagi (1/10).

"Situs web down karena serangan Denial of Service selama sekitar satu setengah jam. Tidak ada akses ke sistem atau konten kami," bunyi pernyataan pihak kerajaan, seperti dimuat Daily News.

Tak lama setelahnya, KillMilk melalui unggahan Telegram-nya, mengklaim bahwa serangan siber itu dilakukan oleh mereka.

Serangan KillMilk terjadi hanya dua minggu setelah Raja Charles mengeluarkan kritikan keras terhadap Rusia atas invasi militernya di Ukraina.

Keluarga Kerajaan adalah pendukung vokal Ukraina, dengan Raja yang menjamu Presiden Zelensky untuk pembicaraan di Istana Buckingham pada bulan Februari.

Peretas KillMilk mengaku sebagai pemimpin kelompok hacktivist pro-Putin KillNet yang secara teratur mengunggah konten di Telegram untuk mendukung Rusia.

Diketahui bahwa kelompok tersebut terbentuk sekitar Maret 2022 dan terkenal karena serangannya terhadap institusi pemerintah dan perusahaan swasta di seluruh dunia.

Ini bukan pertama kalinya KillNet menyerang Keluarga Kerajaan, karena pada November 2022 situs web tersebut ditutup selama beberapa jam karena serangan DDoS.

April tahun lalu, jaringan intelijen Five Eyes, yang terdiri dari lembaga-lembaga dari Kanada, Australia, Selandia Baru, AS, dan Inggris, memperingatkan bahwa KillNet adalah kelompok pro Rusia fanatik yang akan menyerang pihak mana pun yang mendukung Ukraina.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya