Berita

Paket bantuan untuk Ukraina/Net

Dunia

Anggota Parlemen Ukraina Yakin Negaranya akan Kalah Tanpa Bantuan AS

SENIN, 02 OKTOBER 2023 | 13:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tanpa bantuan dan dukungan Amerika Serikat, Ukraina sudah hampir dipastikan kalah dalam perangnya melawan Rusia.

Demikian diungkapkan anggota Parlemen Ukraina Verkhovna Rada Aleksey Goncharenko dalam pesan Telegram pada Minggu (1/10), sehari setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Kevin McCarthy menyarankan pemotongan bantuan militer ke Kyiv dari anggaran belanja.

“Tanpa dukungan AS, kami hampir tidak mempunyai peluang untuk bertahan,” kata Goncharenko, seperti dikutip dari RT.

Dalam pesannya, Goncharenko juga menggambarkan pernyataan McCarthy bukan hanya sebagai omong kosong, melainkan tanda peringatan bagi Ukraina.

"Kyiv sangat membutuhkan bantuan militer lanjutan dari Washington," kata anggota parlemen tersebut, seraya menambahkan bahwa Ukraina harus menggunakan strategi yang lebih aktif dalam bidang ini.

Langkah-langkah yang disarankan oleh Goncharenko termasuk delegasi permanen Ukraina ke Kongres AS dan kunjungan anggota parlemen Ukraina ke setiap negara bagian AS untuk meyakinkan warga Amerika akan perlunya terus mendukung Kyiv, baik melalui pertemuan langsung maupun penampilan di TV.

Anggota parlemen tersebut juga mengakui Kyiv harus lebih aktif dalam perang informasi demi mendapatkan dukungan.

“Penting untuk terlibat lebih aktif dalam perang informasi,” katanya.

Dia menambahkan bahwa akan bermanfaat untuk berbicara dengan AS "dalam bahasa uang” dan menunjukkan kepada mereka manfaat yang jelas dari kemenangan Ukraina.

Kyiv, katanya, juga harus berjanji untuk bergabung dengan kampanye militer apa pun yang dilancarkan Washington.

“Kami siap menjadi sekutu AS dalam semua operasi militer lebih kuat dari Inggris,” ujarnya.

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Undang Parpol, MK Jelaskan Mekanisme Perselisihan Hasil Pilkada

Rabu, 02 Oktober 2024 | 10:03

Rano Karno Pastikan Naturalisasi Diperlukan Timnas Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:48

Harga Minyak Dunia Langsung Mendidih Usai Iran Luncurkan Rudal ke Israel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:45

KPK Temukan Uang Tunai saat Geledah Rumah Milik Keluarga Abdul Ghani Kasuba

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:36

Menyambut 77 Tahun Usia Pakistan, Isu Pernikahan Anak Masih Jadi Perhatian

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:23

Nepal Siap Kirim Banyak Tenaga Kerja ke Jepang

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:15

Haji Isam Kembali Sandarkan Alat Berat di Merauke

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:12

Claudia Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:52

AHY Tendang Bola Persahabatan di HUT Nasional Korsel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:04

Dirjen Bimas Islam Kemenag: 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi per September 2024

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:02

Selengkapnya