Berita

Semut api/Net

Dunia

Kecil tapi Mematikan, Semut Api Mengancam Australia

SENIN, 02 OKTOBER 2023 | 09:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Warga di New South Wales telah diminta waspada, ketika salah satu spesies paling invasif di dunia, semut api merah, bergerak ke selatan melalui Queensland.

Deteksi baru-baru ini di sebuah lokasi di Tallebudgera, memperlihatkan keberadaan semut api hanya berjarak 5,5 km dari perbatasan NSW. Mengingat dampak yang ditimbulkannya cukup berbahaya, muncul kekhawatiran yang akhirnya mendorong seruan tindakan segera untuk memberantas serangga perusak ini.

“Dampak dari semut api diperkirakan lebih besar dibandingkan dampak dari kucing liar, katak tebu, rubah dan kelinci,” menurut Reece Pianta dari Invasive Species Council, seperti dikutip dari 9News, Minggu (1/10).

Hama yang pertama kali terdeteksi di Australia di Pelabuhan Brisbane pada tahun 2001 ini terus menyebar ke seluruh wilayah selatan, menghadirkan ancaman serius bagi manusia, pertanian, dan perekonomian penduduk.

Perkebunan tebu Gold Coast milik Greg Zipf misalnya, diserang oleh semut api 15 tahun yang lalu, dan mengatakan kepada media bahwa makhluk kecil itu telah merugikannya.

"Saya harus mengeluarkan uang agar bisnis saya bisa terus berjalan. Kami mungkin mencari biaya tambahan sekitar 10.000 dolar Australia per tahun," katanya.

Ia mengeluh serangan semut api membuat bisnisnya tidak nyaman.

"Ingat kami tidak pernah membiarkan mereka masuk. Itu bukan masalah kami, tapi akhirnya kami yang kena dampaknya gara-gara kelalaian orang lain," tambah Zipf.

Sementara itu Pianta khawatir kerugian yang harus ditanggung dunia usaha dan kerusakan lahan pertanian hanyalah puncak gunung es bagi Australia jika penyebarannya tidak dapat segera diatasi.

“Semut api akan menjadi beban bagi sistem kesehatan kita... mereka telah menyebabkan kematian di Amerika Serikat. Setidaknya 85 orang telah meninggal akibat serangan semut api,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa semut api merah bisa saja menghancurkan budaya orang Australia, jika hal ini terus berlanjut. Orang-orang akan enggan menghadiri acara-acara di taman atau jalan-jalan ke pantai karena khawatir ada semut api.

"Anda akan melihat acara barbekyu di halaman belakang rumah akan berakhir, tidak ada lagi jalan-jalan di pantai. Taman dan taman bermain akan ditutup, semua gara-gara semut api," katanya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya