Berita

Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi/Net

Dunia

Korea Utara Tuding IAEA sebagai Congor yang Dibayar AS

SENIN, 02 OKTOBER 2023 | 09:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kecaman keras ditunjukkan Korea Utara kepada Badan Energi Atom PBB (IAEA) atas tindakannya menekan program nuklir Pyongyang.

Seorang juru bicara Kementerian Industri Tenaga Nuklir Korea yang tidak disebutkan namanya pada Senin (2/10) mengkritik resolusi baru yang diadopsi IAEA dalam konferensi umum pada Jumat (29/9).

Resolusi itu berisi seruan IAEA agar Korea Utara menghentikan program nuklirnya karena dikhawatirkan menimbulkan ancaman dan stabilitas kawasan.


Jubir menyebut bahwa apa yang dikeluarkan IAEA dalam resolusi barunya dengan jelas menggambarkan bagaimana badan itu berpihak pada Barat dan telah dibayar untuk menyuarakan tujuan mereka.

"Jika IAEA ingin menghindari kritik internasional sebagai pihak yang dibayar AS, maka disarankan untuk mengabdikan diri untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi komunitas internasional," ujarnya, seperti dimuat The Star.

Lebih lanjut, Jubir menuduh Ketua IAEA Rafael Grossi berusaha menciptakan suasana menekan dengan menyebarkan berita palsu  tentang uji coba nuklir yang akan segera dilakukan Korea Utara.

"Lelucon kekuatan musuh tersebut merupakan pengungkapan niat jahat mereka untuk menutupi tindakan kriminal mereka yang secara serius mengancam sistem non-proliferasi nuklir internasional dan membenarkan kebijakan permusuhan mereka terhadap DPRK,” katanya, menurut media pemerintah KCNA.

DPRK mengacu pada nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Tahun lalu, Grossi memperingatkan bahwa Korea Utara dapat melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Sementara IAEA tidak memiliki akses ke Korea Utara sejak Pyongyang mengusir inspekturnya pada tahun 2009 dan kemudian memulai kembali uji coba nuklir.

Peningkatan kekuatan nuklir merupakan upaya bela diri Korea Utara terhadap tindakan konfrontasi AS yang mengancam wilayah kedaulatannya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya