Pemerintah China dikabarkan telah menangguhkan perbincangan hangat di media sosial Weibo mengenai penutupan departemen kebidanan di sejumlah rumah sakit di negara itu.
Berdasarkan laporan yang dimuat VOA News, Minggu (1/10), topik mengenai penutupan unit tersebut telah menjadi perdebatan serius, dengan dilihat lebih dari 200 juta kali dalam 24 jam pertama, dan menduduki posisi teratas sebagai trending topik oleh para pengguna media sosial.
Para pengguna Weibo menyoroti tentang penyebab penutupan ini, dampaknya, serta pilihan individu dalam menghadapi pertanyaan memiliki anak atau tidak.
Namun, tiba-tiba, topik tersebut menghilang dari platform mikroblog populer, Weibo, serta beberapa laporan berita juga dihapus atau tidak lagi tersedia di negara itu, dengan alasan pengendalian sesuai hukum dan kebijakan China yang relevan.
"Sesuai dengan undang-undang, peraturan, dan kebijakan terkait, konten topik ini tidak ditampilkan," bunyi pesan peringatan yang menyambut pengguna medsos saat membuka tautan dari isu tersebut.
Penangguhan isu tersebut terjadi setelah
Pengpai News, sebuah publikasi online dengan reporter di seluruh negeri melaporkan bahwa beberapa rumah sakit di Provinsi Zhejiang dan wilayah lain telah menutup departemen kebidanan mereka.
Penutupan ini dikaitkan dengan penurunan drastis jumlah perempuan yang datang ke rumah sakit untuk melahirkan. Namun, argumen ini dipertanyakan oleh sebagian besar pengguna media sosial, yang mengkhawatirkan efek domino dari penutupan departemen kebidanan ini.
"Apa yang terjadi selanjutnya? Penutupan taman kanak-kanak? Penutupan sekolah dasar? Penutupan sekolah menengah?" ujar para pengguna Weibo sebelum topik itu ditangguhkan.
Pekerjaan yang tidak pasti, biaya hidup yang tinggi, pengawasan ketat pemerintah terhadap persalinan, dan faktor-faktor lainnya juga menjadi topik yang banyak dibahas dalam isu tersebut.
Hal itu mencerminkan adanya sentimen publik yang muncul dalam beberapa tahun terakhir di China, dengan semakin banyaknya individu yang memilih untuk tidak memiliki anak.
Populasi China diketahui telah mengalami pertumbuhan negatif pada tahun lalu, yang merupakan peristiwa langka dalam sejarah negara ini, yang menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan kekuatan Beijing dan dampaknya pada peran negara itu sebagai kekuatan besar di dunia.
Menyusutnya populasi China, yang tahun lalu mencatat hanya ada 9 juta kelahiran, dari 17 juta kelahiran setiap tahunnya dikabarkan telah menjadi pemicu ditutupnya departemen kebidanan di beberapa wilayah negara itu.
Terakhir kali negara itu mengalami pertumbuhan populasi negatif saat Kelaparan Besar pada tahun 1960an lalu yang menewaskan jutaan orang.