Berita

Ilustrasi/Net

Politik

KemenPPPA: Korban Kekerasan Anak Lebih Banyak Mengadu ke Polisi

SABTU, 30 SEPTEMBER 2023 | 16:43 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Angka aduan kekerasan terhadap anak, lebih banyak dilaporkan ke instansi kepolisian.

"Pelaku maupun korban ketika bicara soal anak, tentu yang mengadu ke polisi yang lebih banyak," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Nahar dalam diskusi daring bertema "Lingkaran Setan Perundungan dan Kekerasan Anak", Sabtu (30/9).

Namun, Nahar belum merinci jumlah laporan yang masuk ke ranah kepolisian.

Setelah di polisi, kata dia, jumlah aduan atau laporan tentang kekerasan terhadap anak bisa saja berkurang. Hal ini disebabkan karena pelaku dan korban sama-sama anak di bawah umur.

"Nanti masuk ke ranah dari sisi penegakan hukum tentu berkurang, karena misalnya bicara ketika korban anak, pelaku anak, ada proses diversi dan bisa jadi proses enggak sampai penuntutan," kata Nahar.

Meski data masuk dan keluar bisa berubah, Nahar lebih mementingkan proses pemulihan atau rehabilitasi kepada korban dan pelaku.

Dia menekankan, jangan sampai proses hukum justru membuat pelaku semakin berani dalam melanggar aturan, sebaliknya aparat hukum dan dibantu orang tua harus bahu-membahu mengembalikan karakter anak terlebih pelaku.

"Tantangan kita bagaimana memulihkan anak (pelaku dan korban) tersebut," pungkasnya.

Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menunjukkan angka kekerasan fisik terhadap anak hingga bulan Agustus 2023 sudah mencapai ribuan aduan.

Aduan tidak hanya kekerasan fisik, melainkan hingga kekerasan seksual dan psikis anak. Sampai bulan Agustus (2023), kekerasan fisik 2.325, psikis 2.618, dan seksual 6.316 eksploitasi anak. Ini yang terekam dari data pengaduan, dengan tren mengalami kenaikan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya