Berita

Aktivis lingkungan hidup Vietnam, Hoang Thi Minh Hong/Net

Dunia

Aktivis Lingkungan Vietnam Dijebloskan Tiga Tahun Penjara atas Tuduhan Penggelapan Pajak

KAMIS, 28 SEPTEMBER 2023 | 16:47 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pengadilan Vietnam telah menjatuhkan hukuman penjara selama tiga tahun kepada seorang aktivis lingkungan hidup, Hoang Thi Minh Hong, atas tuduhan penggelapan pajak.

Hong, seorang direktur dari kelompok advokasi lingkungan yang didirikan pada 2013 dan dijalankan hingga 2022, dinyatakan bersalah dalam persidangan yang berlangsung selama setengah hari di Kota Ho Chi Minh pada Kamis (28/9).

Dalam pengadilan tersebut, Hong dituduh menghindari pembayaran pajak senilai 6,7 miliar dong (Rp 4,2 miliar) selama periode 2012-2022.

Selain hukuman penjara tiga tahun, Hong juga diwajibkan membayar denda tunai sebesar 100 juta dong (Rp 63 juta).

Seperti dikutip dari Reuters, beberapa pihak menyatakan bahwa hukuman ini adalah bentuk penindasan terhadap aktivis lingkungan di Vietnam.

"Hukuman ini penipuan dan contoh lain dari undang-undang yang digunakan untuk menganiaya aktivis iklim yang berjuang untuk menyelamatkan lingkungan," kata direktur dari lembaga amal The 88 Project, Ben Swanton.

Hong telah berperan penting dalam gerakan lingkungan di Vietnam. Pada 1997 lalu, dia menjadi orang Vietnam pertama yang mengunjungi Antartika.

Pada 2018, mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, bahkan pernah memuji Hong karena perannya dalam memobilisasi gerakan yang dipimpin oleh pemuda untuk menciptakan dunia yang lebih hijau. Dia juga menerima hibah dari Program Beasiswa Yayasan Obama pertama di Universitas Columbia.

Meski dalam persidangan itu Hong mengaku bersalah, namun sekelompok orang yang mengetahui Hong, seperti Human Rights Watch (HRW) telah meminta pemerintah Vietnam untuk membatalkan semua tuduhan dan membebaskan Hong tanpa syarat.

"Pemerintah Vietnam menggunakan kode pajak yang tidak jelas sebagai alat untuk menghukum para pemimpin lingkungan hidup yang dianggap sebagai ancaman terhadap kekuasaan mereka," tegas wakil direktur Asia di HRW, Phil Robertson.

Menurut catatan HRW, pada awal September ini, pihak berwenang Vietnam tercatat telah menahan setidaknya 159 tahanan politik dan menahan 22 lainnya yang sedang menunggu persidangan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya