Penayangan perdana film "Jejak Pewaris Sikambang Sumatera" disertai acara diskusi di Teater Mini BPK Wilayah I Aceh/Repro
Ada sebuah pesan kuat yang coba disampaikan aktivis budaya asal Banda Aceh, Ari J. Palawi, dalam filmnya berjudul "Jejak Pewaris Sikambang Sumatera". Pesan itu adalah "Berlayar Hati Tak Senang, Air Mata Sepanjang Laut".
Film "Jejak Pewaris Sikambang Sumatera" ini rencananya tayang perdana di Gedung Teater Mini, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh, Jumat besok (29/9) mulai pukul 14:00 WIB.
Film tersebut diselesaikan sebagai bagian dari pertanggungjawaban pelaksanaan program pemanfaatan dana abadi kebudayaan untuk kategori Dokumentasi Karya dan Pengetahuan Maestro (DKPM) Dana Indonesiana tahun 2022.
Menariknya, film yang baru pertama kali digarap hingga akhir itu, juga mengikutsertakan sebagian sumber data audio dan visual yang dihimpun sejak pertama kalinya beliau mengenal istilah sikambang dari sosok ethnomusicologist ternama Australia, Professor Margaret J. Kartomi.
Tahun 2010 adalah titik mula penjelajahan Dr Ari melakukan eksplorasi sikambang-nya hingga awal 2016, saat lulus dari program doktoral dari sekolah pascasarjana, Sir Zelman Music Conservatory, Monash University.
Dari jejak penelitiannya, mulai 2010 hingga 2015 ke sepanjang hulu, pesisir, dan kepulauan Pantai Barat Sumatera, Dr Ari yang juga alumni sekolah pascasarjana Asian Studies Program, School of Pacific and Asian Studies, University of Hawai'i at Manoa serta Sarjana Musikologi dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini, ditemani oleh sosok muda nelayan murni, sekaligus maestro dendang sikambang dari Asantola-Haloban, Pulau Tuangku Kepulauan Banyak, Anhar Sitanggang.
Bersama Anhar, perjalanan terakhir penyisiran tradisi berkesenian masyarakat sikambang pada Desember 2022 dan Januari 2023 diselesaikan. Mulai dari Kuala Baru Aceh Singkil hingga melintasi puluhan desa lainnya. Baik yang di sekitaran jalur lintas pantai barat, timur, dan selatan Sumatera, hingga berujung di Krui, Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung.
Karena itu, film dokumenter, atau lebih tepatnya disebut sebagai Audio Visual Ethnomusicology yang berjudul "Jejak Pewaris Sikambang Sumatera" ini berdurasi panjang, yakni 60 menit 16 detik. Berisikan narasi, foto bergerak, cuplikan pertunjukan dan testimoni para maestro, serta lainnya -yang diedit baik oleh Andi Irawan, profesional multimedia yang berdomisili di Yogyakarta.
Nah, penayangan perdana pada Jumat (29/9) mulai pukul 14:00 WIB di Teater Mini BPK Wilayah I Aceh itu akan dirangkai dengan sebuah diskusi. Di mana akan menghadirkan Profesor Margaret J. Kartomi dari Australia dan Anhar Sitanggang dari Pulau Tuangku Aceh Singkil. Keduanya akan berbicara langsung melalui layanan Zoom yang juga akan streaming di kanal YouTube BPK Wilayah I.
Sementara dari Banda Aceh, akan turut membahas Kepala BPK Wilayah I Aceh,Piet Rusdi, dan Ketua Jurusan Pendidikan Seni Universitas Syiah Kuala (USK), Tengku Hartati. Adapun Dr Ari selaku pembina dari Yayasan Geunta Seni Jauhari (GSJ) ini akan langsung bertindak sebagai Master of Ceremony dan moderator diskusi kegiatan tersebut, berkolaborasi dengan kolega, pimpinan, dan staf serta alumni, mahasiswa, dan pegiat budaya dari GSJ, BPK Wilayah I Aceh dan Jurusan Pendidikan Seni USK.
Untuk kehadiran partisipan dan audiens langsung di lokasi, panitia mengundang berbagai pemangku kepentingan bidang kebudayaan di Banda Aceh sekitar. Baik figur ulama, akademisi, maupun pemerintahan. Serta yang utama: seniman muda, milenia, dan budayawan pewaris tradisi berkesenian masyarakat Sumatera umumnya.
Sebelum film "Jejak Pewaris Sikambang Sumatera" ini dipublikasikan secara bebas dan meluas, direncanakan ada kegiatan penayangan dan bedah film di beberapa public venue dan majelis ilmu lainnya untuk beberapa kali. Khususnya di Banda Aceh dan sekitarnya, dan desa-desa sikambang di hulu, pesisir, dan kepulauan pantai barat Sumatera lainnya.
Sehubungan kapasitas gedung di Jalan Tuanku (Twk) Hasyim Banta Muda No.17, Kampung Mulia, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, yang sangat terbatas, hanya 30 kursi, bagi masyarakat yang berminat mengikuti acara disarankan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu melalui WhatsApp ke nomor +62 878-1767-7926.