Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Isu Pilpres 2024 Hanya Dua Paslon, Pengamat: Agar Anggaran Pemilu Dihemat untuk Bangun IKN

SABTU, 23 SEPTEMBER 2023 | 21:21 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ada motif ekonomi, di balik isu pemilihan 8 (Pilpres) hanya diikuti dua pasangan calon (Paslon). Diduga, skenario dua paslon ada kaitannya dengan pembiayaan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan beberapa program pemerintahan Presiden Joko Widodo lainnya.

Pengamat politik Igor Dirgantara berpendapat, motif ekonomi politik sangat kental dari isu dua paslon di Pilpres 2024, karena yang menyampaikan partai politik (Parpol) penguasa, yaitu PDI Perjuangan.

"Ini (isu dua Paslon saja di Pilpres 2024) disebabkan adanya keinginan agar anggaran pemilu bisa lebih dihemat untuk keperluan lain yang penting, seperti IKN, stunting, hilirisasi, dan lain-lain," ujar Igor kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (23/9).


Menurutnya, sekalipun tetap ada upaya merealisasi skema dua Paslon terwujud pada Pilpres 2024, sebaiknya yang bertarung adalah kubu yang tidak seluruhnya pendukung rezim saat ini.

"Jika dua Paslon yang memang nanti disepakati, maka itu sebaiknya adalah pertarungan dari kubu atau koalisi yang mengusung 'perubahan' vis a vis koalisi 'keberlanjutan'," tuturnya.

"Bukan antara koalisi keberlanjutan melawan koalisi keberlanjutan pemerintahan juga. Karena hal ini sangat menentukan bagaimana sesungguhnya keinginan rakyat Indonesia ke depan," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya