Pemerintah di negara-negara Eropa memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan para pencari suaka yang kerap melintasi lautan untuk menghindari konflik dan kekerasan di negara asal mereka.
Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus, dalam kunjungan pertamanya yang telah mengundang antusiasme luar biasa di kota Marseille, Prancis, pada Jumat (22/9).
Dalam pidatonya di Basilika Notre-Dame de la Garde, yang menghadap ke laut Mediterania, Paus Fransiskus menyoroti pentingnya menyelamatkan mereka yang menghadapi bahaya di laut, sebagai tugas kemanusiaan, tugas peradaban.
“Orang-orang yang berisiko tenggelam ketika ditinggalkan di tengah ombak harus diselamatkan,” katanya.
Komentar Paus ditujukan ketika negara-negara Eropa berupaya mengalihkan tanggung jawab mereka untuk merawat orang-orang yang datang melalui laut.
Seperti dikutip
Malay Mail, Sabtu (23/9), Paus juga memperingatkan terhadap apa yang disebutnya sebagai ketidakpedulian yang menghukum mati orang lain.
"Saya mengutuk fanatisme ketidakpedulian dan kelumpuhan rasa takut yang bisa menghambat tindakan penyelamatan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu Paus Fransiskus mengungkapkan rasa terima kasih kepada organisasi-organisasi non-pemerintah yang telah melakukan penyelamatan para migran di laut dan mengkritik upaya mereka yang berusaha menghentikan aktivitas itu sebagai isyarat kebencian.
Kunjungan Paus ini datang di tengah lonjakan kedatangan kapal migran dari Afrika Utara ke pulau-pulau di Italia, yang telah memicu perdebatan sengit di Eropa tentang bagaimana membagi tanggung jawab atas para migran ini.