Berita

Panglima militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan/Net

Dunia

Panglima Militer Sudan Minta PBB Tetapkan Paramiliter RSF sebagai Kelompok Teroris

JUMAT, 22 SEPTEMBER 2023 | 18:09 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, mengajukan permintaan kepada PBB untuk menetapkan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di negaranya sebagai kelompok teroris.

Pernyataan itu disampaikan dalam pidato di Majelis Umum PBB ke-78 di New York pada Kamis (21/9), dengan mengklaim bahwa RSF telah merekrut ribuan tentara bayaran untuk bergabung dalam konflik di negaranya selama lima bulan terakhir.

"Saya mendesak komunitas internasional untuk mempertimbangkan RSF sebagai kelompok teroris. Kami memiliki bukti bahwa kelompok ini merekrut ribuan tentara bayaran untuk berpartisipasi dalam konflik bersama mereka, yang berpotensi memiliki dampak serius di kawasan ini," ujarnya, seperti dimuat Anadolu Agency, Jumat (22/9).

Selain itu, Jenderal Burhan juga menuduh beberapa negara regional dan internasional memberikan dukungannya kepada RSF, meskipun ia tidak merinci negara-negara yang dimaksud, namun Wagner sempat disinggung sebagai tentara bayaran yang mendukung paramiliter tersebut.

Di akhir pidatonya, Panglima Jenderal itu menyatakan keterbukaannya untuk terlibat dalam upaya perdamaian melalui dialog nasional antar partai politik.

Sementara itu, Ketua RSF Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti, juga mengungkapkan niatnya untuk mengakhiri konflik dan mencari solusi damai dalam sebuah pidato video yang jarang terjadi di PBB.

Dalam pidatonya, Hemedti menuduh rezim lama yang dipimpin oleh Presiden Omar al-Bashir mengendalikan militer dan mengklaim bahwa kelompok jihad telah bergabung dengan Angkatan Bersenjata Sudan untuk mengembalikan rezim lama, yang membuat mereka terus mengangkat senjatanya.

Konflik di Sudan yang pecah pada April tahun ini tercatat telah menyebabkan lebih dari 4 juta orang mengungsi dan ribuan orang tewas, dan telah menciptakan situasi kemanusiaan yang memprihatinkan di negara itu.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya