Berita

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat berbicara dalam side event "Have they Forgotten Us? Ensuring Continued Global Solidarity with the Rohingya of Myanmar" di sela-sela acara Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di New York, Amerika Serikat pada 21 September 2023/Ist

Dunia

Menlu RI: Rohingya Menangis dalam Senyap, Kita Tidak Boleh Tinggal Diam

JUMAT, 22 SEPTEMBER 2023 | 12:28 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nasib masyarakat Rohingya yang terkatung-katung sampai saat ini di tengah krisis politik di Myanmar masih menunggu untuk diselesaikan.

Dalam pertemuan yang secara khusus membahas Rohingya dengan tajuk "Have They Forgotten Us? Ensuring Continued Global Solidarity with the Rohingya of Myanmar", Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyampaikan dua hal yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pertama, mendorong adanya solusi politik, yang secara integral tidak terlepas dari penyelesaian krisis politik di Myanmar, yang saat ini dipimpin oleh junta militer.


“Isu Rohingya adalah isu kemanusiaan, tapi sangat politis. Oleh karenanya, satu- satunya jalan keluar untuk Rohingya ini adalah melalui solusi politik di Myanmar," ujar Menlu Retno dalam side event yang diselenggarakan di sela-sela High Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-78 pada Kamis (21/9).

Menlu menyampaikan bahwa dalam upaya tersebut, dialog nasional yang inklusif harus mencakup penyelesaian bagi masyarakat Rohingya, seperti 5 Point Consensus (5PC) yang sejauh ini terus didorong oleh ASEAN, untuk menyelesaikan konflik Myanmar.

Kedua, memastikan tersedianya bantuan kemanusiaan, karena sebagian besar masyarakat Myanmar, khususnya Rohingya memerlukan bantuan kemanusiaan.

“Saat ini lebih dari satu juta masyarakat Rohingya terlantar dan menjadi pengungsi, sementara mereka yang tinggal di wilayah Rakhine juga menghadapi situasi yang sangat sulit. Mereka rentan menjadi korban kejahatan terorganisir," tambah Menlu RI.

Untuk itu dalam rangkaian upaya tersebut, Retno menekankan dukungan dunia internasional harus terus diperkuat, dengan ASEAN sendiri menegaskan komitmennya untuk tidak akan melupakan Rohingya.

“Saat ini, masyarakat Rohingya menangis dalam senyap. Hanya karena kita tidak bisa mendengar tangisan mereka, kita tidak boleh tinggal diam," tutup Menlu Retno dalam pernyataannya.

Kegiatan side event ini disponsori bersama oleh Bangladesh, Indonesia, Kanada, Gambia, Malaysia, Turkiye, Inggris dan Amerika Serikat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya