Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Stabilkan Pasar Domestik, Rusia Batasi Ekspor Bensin dan Solar

JUMAT, 22 SEPTEMBER 2023 | 09:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Demi menjaga kestabilan pasar domestik, Pemerintah Rusia telah membatasi sementara ekspor bahan bakar tertentu, termasuk bensin komersial dan solar.

Menurut pengumuman layanan pers Dewan Menteri pada Kamis (21/9), undang-undang tersebut akan segera berlaku segera hingga waktu yang belum ditentukan.

RT melaporkan, larangan tersebut mencakup beberapa pengecualian.


Dikatakan bahwa larangan tidak mempengaruhi penjualan bahan bakar ke negara-negara yang tergabung dalam Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) berdasarkan perjanjian antar pemerintah.

Selain itu, pengecualian juga berlaku untuk pengiriman bantuan kemanusiaan, pasokan transit (termasuk pasokan yang berpindah antar wilayah Rusia melalui negara lain), ekspor bahan bakar yang ditujukan untuk unit militer Rusia di wilayah asing, entitas Rusia yang beroperasi di Kosmodrom Baikonur, serta yang berada di Spitsbergen.

Ekspor yang saat ini melalui bea cukai EAEU, pasokan ke Abkhazia dan Ossetia Selatan, serta bahan bakar untuk penggunaan pribadi juga dikecualikan dari larangan tersebut.

Kementerian Energi Rusia, menanggapi pengumuman tersebut, mencatat bahwa tindakan ini berpotensi menurunkan harga bahan bakar dalam negeri. Kementerian juga menekankan bahwa larangan ini bersifat sementara.

Dalam beberapa bulan terakhir, harga pasar bensin dan solar di Rusia telah mencapai rekor tertinggi.

Pekan lalu, kantor berita TASS melaporkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan dua solusi potensial untuk menstabilkan harga bahan bakar, dengan cara memberlakukan larangan total terhadap ekspor produk minyak bumi untuk jangka waktu tertentu atau menaikkan bea ekspor produk minyak bumi menjadi 250 dolar AS per ton.

Pavel Sorokin, wakil kepala pertama Kementerian Energi Rusia, mengklarifikasi bahwa opsi terakhir ditinggalkan karena ketidakmampuan pemerintah mengatasi masalah kompensasi kilang.

Sorokin menekankan bahwa lonjakan harga bahan bakar dalam negeri disebabkan oleh devaluasi rubel, yang berdampak pada ekspor minyak dan produk minyak bumi, serta kekurangan bahan bakar diesel secara global.

Pada Kamis, harga bensin di bursa komoditas di Rusia mengalami penurunan yang signifikan sekitar 5 persen, sementara harga solar mengalami penurunan yang lebih moderat yaitu di atas 2 persen.

Menurut data Rosstat, harga eceran bensin dan solar telah meningkat sebesar 9,4 persen dari awal tahun 2023 hingga 18 September.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah menyoroti masalah ini, dengan menyatakan bahwa pemerintah tidak bereaksi secara tepat waktu terhadap perubahan di pasar global yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya