Berita

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata/RMOL

Hukum

Pimpinan KPK: Ada Pegawai yang Rusak Suasana Kerja dan Ganggu Pemberantasan Korupsi

JUMAT, 22 SEPTEMBER 2023 | 02:04 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata merasa ada pegawai yang merusak suasana kerja di KPK yang tengah fokus melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Hal itu disampaikan langsung Alex merespon banyaknya kegaduhan di publik yang tidak substansial dengan kerja-kerja KPK dalam hal pemberantasan korupsi.

Di mana, awalnya ada tudingan bahwa pimpinan KPK bertemu dengan tersangka dan tahanan KPK. Namun nyatanya bukan pimpinan, melainkan seorang Perwira TNI yang bertemu dengan tahanan KPK.

"Informasi seperti ini (isu bertemu tahanan di lantai 15 Gedung Merah Putih KPK) kan berarti berdasar dari dalam, berarti ada pegawai KPK yang memang bisa merusak suasana kerja di KPK. Saya sampaikan seperti itu," kata Alex kepada wartawan di Gedung Juang pada Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (21/9).

Alex kembali menegaskan, ada pegawai KPK yang memang dengan sengaja merusak situasi kerja di KPK dengan cara membuat kekisruhan.

"Jadi hal-hal yang tidak substansial, itu lah yang kemudian dibesar-besarkan. Jadi menurut saya sih seperti itu. Bagi saya, tugas utama saya, kenapa saya di KPK, adalah bagaimana memberantas korupsi," tegasnya.

"Tetapi ketika kemudian kondisi situasi menjadi gaduh, yang kemudian membuang-buang energi sumber daya dan pikiran kami, kan terganggu juga. Terganggu, dipanggil bolak-balik ke Dewas," jelas Alex.

Alex pun meminta wartawan untuk memberikan informasi pegawai KPK yang kerap kali membuat kekisruhan dan mengganggu kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.

"Ya kalau kalian punya informasi kasih," imbuhnya.

Selain itu, Alex memasrahkan diri jika memang sikapnya yang mempersilakan seorang Perwira TNI untuk bertemu dengan tahanan KPK berujung pada sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas).

Namun yang pasti, Alex menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak terlepas dari situasi ketidaknyamanannya karena ada tekanan saat rombongan Puspom TNI datang ke KPK pada 28 Juli 2023 lalu, terkait penetapan tersangka Kepala Basarnas (Kabasarnas) periode 2021-2023, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi (HA) dkk.

"Saya besok dipecat nggak masalah. Bukan dipecat ya, karena nggak ada yang bisa memecat saya kan. Kalau rekomendasi Dewan Pengawas Alex harus mengundurkan diri, wah dengan senang hati saya. Sudah 8 tahun saya (menjabat pimpinan KPK)," pungkas Alex.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya