Berita

Representative Image/Net

Bisnis

Ribuan Toko Kecil di Inggris Tutup Akibat Inflasi dan Biaya Hidup yang Meningkat

KAMIS, 21 SEPTEMBER 2023 | 15:58 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Inflasi serta krisis biaya hidup yang tinggi membuat hampir 2.000 gerai di Inggris kosong pada paruh pertama tahun ini.

Sektor ini awalnya menerima banyak dukungan dari perubahan perilaku konsumen yang lebih mendukung belanja lokal selama pandemi Covid-19, juga mendapat dukungan pemerintah dalam bentuk bantuan sewa dan tarif bisnis. Namun, kini kondisinya berubah.

Di sepanjang tahun 2023, sebanyak 1.915 gerai di jalan-jalan raya, pusat perbelanjaan, dan taman ritel terpaksa tutup akibat biaya hidup yang tinggi.


Menurut penelitian yang dilakukan oleh Perusahaan Data Lokal (LDC), berbagai jenis bisnis terkena dampaknya. Bisnis penata rambut menjadi salah satu yang paling terpukul. Total sekitar 389 bisnis harus menutup pintunya.

Selain itu, agen perumahan, pub, toko ikan dan keripik, toko bunga, tukang daging, agen koran, dan dealer mobil juga merasakan tekanan serupa.

Wilayah timur laut Inggris dan Yorkshire menjadi yang paling terpukul, sementara London Raya juga merasakan dampak signifikan.

"Dalam lingkungan makroekonomi tahun ini, bisnis independen kamilah yang terkena dampaknya, terutama bisnis yang mengkonsumsi energi tinggi seperti penata rambut dan pub," kata Direktur komersial di LDC, Lucy Stainton, seperti dimuat Yahoo News, Kamis (21/9).

“Kami juga melihat penurunan jumlah agen properti independen seiring dengan melambatnya pasar perumahan akibat kenaikan suku bunga," tambahnya.

Stainton juga mencatat bahwa banyak bisnis independen yang pernah muncul selama pandemi tidak memiliki cadangan dana yang cukup untuk menghadapi tantangan ekonomi, terutama karena mereka masih baru dalam dunia bisnis. Kesulitan ini juga disebut diperburuk oleh dukungan pemerintah yang terlambat.

Baru-baru ini, toko ritel besar Wilko juga dikabarkan akan menutup seluruh gerainya di seluruh Inggris, yang meninggalkan lebih banyak ruang kosong di jalan-jalan utama Inggris.

Namun, di tengah kemerosotan ini, terdapat peningkatan sebesar 27 persen yang dilaporkan dalam pembongkaran lokasi ritel dan rekreasi untuk pembangunan kembali, yang menunjukkan upaya untuk memanfaatkan kembali ruang-ruang yang kosong.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya