Berita

Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek kereta cepat Jakarta Bandung beberapa waktu lalu/Ist

Politik

Utang KCJB Tak Kelar Sampai Kiamat, Pengamat: Pemerintah Jangan Bebani Rakyat!

KAMIS, 21 SEPTEMBER 2023 | 14:54 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) diprediksi sejumlah pengamat hanya akan merugi. Bahkan ekonom senior, Faisal Basri, berani menyebut utang proyek kereta cepat tak akan selesai hingga kiamat.

Anehnya, justru muncul rencana pemerintah untuk memperpanjang jalur kereta cepat hingga Surabaya.

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga berpendapat, rencana pemerintah melanjutkan jalur kereta cepat hingga Surabaya layak dikaji ulang.


"Sebab kereta cepat Jakarta-Bandung saja sejak awal sudah menimbulkan kontroversial," kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/9).

Jamiluddin menambahkan, disebut kontroversial karena pembangunan kereta cepat menggunakan anggaran fantastis. Anggaran yang besar itu justru dominan bersumber dari utang dan APBN menjadi jaminannya.

"Bahkan ada yang menilai utang pembangunan kereta cepat tidak akan selesai hingga kiamat bila hanya mengandalkan penjualan tiket. Itu mengesankan, pembangunan kereta cepat tidak didasari studi kelayakan yang akurat," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Jamiluddin,  pemerintah sudah tidak selayaknya melanjutkan pembangunan kereta cepat ke Surabaya bila hanya mengandalkan anggarannya dari utang.

"Pemerintah tidak boleh lagi seperti besar pasak daripada tiang. Lagipula, siapa pun bisa melakukan pembangunan bila sumber dananya dari utang. Karena itu, bukan prestasi bila membangun atas dasar utang, termasuk melanjutkan kereta cepat ke Surabaya," katanya.

Pihaknya mendesak pemerintah untuk menyetop proyek tersebut kalau harus melanjutkan hingga Surabaya.

"Jadi, pemerintah sudah seharusnya menyetop pembangunan atas dasar utang. Jangan lagi bebani rakyat untuk membayar utang negara hanya untuk pembangunan mercusuar," tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya