Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Harus Dijelaskan, Kenapa Pemerintah Impor Beras di Tahun Politik

KAMIS, 21 SEPTEMBER 2023 | 10:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah harus menjelaskan kepada publik perihal kebijakan mengimpor beras di tahun politik, menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.

“Kenapa setiap tahun politik selalu impor beras? Ini kan publik mempertanyakan itu semua,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/9).

Menurut Ujang, jika pemerintah tidak bisa menjelaskan alasan impor beras kepada publik, maka wajar jika muncul asumsi adanya penyelewengan dana untuk menghadapi Pemilu 2024.


“Ini impor menjadi salah satu jalan tol, atau jalan mulus untuk mencari pundi-pundi pendanaan menopang pemilu. Kan bisa jadi begitu asumsi orang-orang,” kata Dosen Universitas Al Azhar Indonesia ini.

Di sisi lain, Ujang menyebut bahwa kebijakan pemerintah mengimpor pangan dari negara lain juga sangat tidak baik. Sebab, itu bisa menimbulkan ketergantungan ke negara terkait,

“Sejatinya impor itu bukan hal prioritas dalam konteks menjaga ketahanan pangan Indonesia. Justru impor itu berbahaya karena kita bergantung pada produk negara lain,” pungkasnya.

Terpisah, anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, menekankan kebijakan impor pangan jelang pemilu menyisakan tanda tanya besar.

“Saya juga bingung kenapa setiap tahun politik selalu impor, apakah ini sudah ada rumus, desain?" kata Yeka di kantor Ombudsman RI Jakarta, pada Senin (18/9).

Kendati begitu, Yeka mengaku belum bisa memastikan apakah ada permainan dari kegiatan impor tersebut. Hanya saja, kata dia, saat ini tampak terjadi kesulitan dalam mencari gabah dan harga beras cenderung mengalami kenaikan.

"Apakah memang itu terjadi karena ada 'madu' di sana, gitu kan? Saya belum bisa memastikan. Tapi hari ini yang terkonfirmasi gabah sulit, harga naik. Oleh karena itu, dua ini yang harus diselesaikan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya