Platform perpesanan milik Meta, WhatsApp mengumumkan rencana ekspansi layanan pembayaran digital dan kartu kreditnya di India.
Langkah ini merupakan upaya terbaru dari Meta untuk memperluas penawaran perdagangan di pasar terbesar mereka, dengan lebih dari 500 juta pengguna di India.
Pengguna WhatsApp di India sebelumnya telah menghadapi batasan dari regulator setempat, yang membatasi layanan WhatsApp Pay hanya untuk 100 juta pengguna.
Namun, dengan pembaharuan terbaru, pengguna WhatsApp kini akan dapat membayar langsung melalui layanan pesaing seperti Google Pay, Paytm, dan PhonePe tanpa harus meninggalkan aplikasi WhatsApp.
"Pembayaran melalui layanan saingan tersebut dan layanan lain yang menggunakan sistem transfer uang instan India UPI, sekarang dapat dilakukan langsung di dalam WhatsApp," kata Meta dalam pernyataannya, seperti dimuat
Reuters, Rabu (20/9).
Selain itu, WhatsApp juga akan segera menawarkan opsi pembayaran menggunakan kartu kredit dan debit di dalam aplikasinya.
Langkah ini mendukung rencana CEO Meta Mark Zuckerberg, untuk menjadikan pesan bisnis sebagai pilar utama pertumbuhan penjualan perusahaannya.
Dengan sekitar 300 juta orang di India yang melakukan transaksi senilai 180 miliar dolar (Rp 2.764 triliun) melalui sistem transfer uang instan India, UPI, setiap bulan, WhatsApp berharap dapat menarik bisnis untuk membayar Meta guna mengakses pengguna WhatsApp.
Meskipun pembatasan pengguna WhatsApp Pay tetap berlaku di India, namun tidak ada batasan jumlah pengguna yang dapat bertransaksi dengan bisnis di WhatsApp menggunakan metode lain. Hal tersebut menciptakan peluang besar bagi perusahaan untuk terlibat dalam berbelanja melalui WhatsApp.
Selain ekspansi layanan pembayaran, Meta dikabarkan juga akan memperluas program berlangganan Meta Terverifikasi secara global. Program ini memberikan perusahaan mekanisme untuk memvalidasi keaslian dan meningkatkan konten mereka di platform Meta, yang meliputi Instagram, Facebook, dan WhatsApp.