Berita

Presiden Iran Ebrahim Raisi memegang Alquran saat ia berpidato di Majelis Umum PBB di New York pada 19 September 2023/Net

Dunia

Pemimpin Muslim di Majelis Umum PBB: Barat Dilanda Wabah Islamophobia

RABU, 20 SEPTEMBER 2023 | 14:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus pembakaran kitab suci Al Quran di beberapa negara Barat dibahas para pemimpin Muslim saat berpidato di Majelis Umum PBB pada Selasa (19/9).

Mereka mengecam negara-negara Barat seperti Swedia, karena melindungi aksi yang telah membuat marah umat Islam di seluruh dunia dengan alasan kebebasan berpendapat.

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan – yang telah memberikan tekanan selama berbulan-bulan pada Swedia atas penerimaan aktivis Kurdi yang dianggap Ankara sebagai teroris – mengatakan bahwa negara-negara Barat menghadapi “wabah” diskriminasi, termasuk Islamofobia.


“Ini telah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi,” kata Erdogan kepada Majelis Umum PBB, seperti dikutip dari The National, Rabu (20/9).

“Sayangnya, politisi populis di banyak negara terus bermain api dengan mendorong tren berbahaya tersebut," katanya.

“Mentalitas yang mendorong serangan mengerikan terhadap Al Quran di Eropa, dengan membiarkannya berkedok kebebasan berekspresi, pada dasarnya menggelapkan masa depan (Eropa) melalui tangan mereka sendiri," lanjut Erdogan.

Protes di Swedia yang melibatkan pembakaran Al Quran diorganisir oleh pengungsi Salwan Momika , memicu kemarahan di Timur Tengah, termasuk negara asalnya, Irak.

Presiden Iran Ebrahim Raisi bahkan sampai mengangkat kitab Al Quran di mimbar PBB.

“Api rasa tidak hormat tidak akan mengalahkan kebenaran ilahi,” kata Raisi, seraya menuduh Barat berusaha mengalihkan perhatian dengan alat kebebasan berpendapat.

“Islamofobia dan apartheid budaya yang terjadi di negara-negara barat – yang terlihat dari tindakan-tindakan mulai dari penodaan Al-Quran hingga pelarangan hijab di sekolah dan berbagai diskriminasi tercela lainnya – tidak pantas untuk bermartabat," katanya.

Dia juga menyinggung Prancis yang secara kontroversial melarang siswi Muslim mengenakan jilbab di sekolah.

Emir Qatar, Sheikh Tamim, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB mengatakan bahwa “sengaja mengkompromikan kesucian orang lain” tidak boleh dilihat sebagai kebebasan berekspresi.

“Saya akan mengatakan kepada saudara-saudara Muslim saya bahwa tidak masuk akal bagi kita untuk terganggu oleh orang idiot atau orang yang bias setiap kali dia memprovokasi kita dengan membakar Al-Quran atau dengan bentuk hal-hal sepele lainnya,” kata Syekh Tamim.

“Al Quran terlalu suci untuk dinodai oleh orang yang tidak berakal," katanya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya