Berita

Seorang tentara Armenia menembakkan artileri saat bertempur dengan pasukan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh/AP

Dunia

Amerika Serikat dan Prancis Serukan Penghentian Serangan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

RABU, 20 SEPTEMBER 2023 | 11:56 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Amerika Serikat (AS) dan Prancis telah bersatu untuk mencoba menghentikan serangan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh dengan menyerukan penghentian serangan tersebut.

Pada Selasa (19/9), Prancis segera memanggil Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan pertemuan darurat guna mengatasi krisis ini, yang bertepatan ketika para pemimpin dunia berkumpul di New York untuk menghadiri Majelis Umum tahunan.

"Operasi ini ilegal, tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat diterima,” kata Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna.

Menteri Colonna lebih lanjut mengutuk penggunaan senjata berat di daerah berpenduduk itu, dan menekankan bahwa Azerbaijan bertanggung jawab atas nasib warga Armenia di Nagorno-Karabakh.

Seperti dimuat Digital Journal, Rabu (20/9),  sebagai upaya untuk mencegah meluasnya perang tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berbicara dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang juga berada di New York untuk menghadiri pertemuan tersebut segera mengadakan panggilan teleponnya dengan para pemimpin Armenia dan Azerbaijan, untuk menyerukan penghentian serangan.

"Blinken mendesak Azerbaijan untuk segera menghentikan aksi militer di Nagorno-Karabakh dan meredakan situasi melalui telepon dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

Dua diplomat itu telah mengindikasikan bahwa Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis.

Seruan tersebut terjadi setelah 29 orang dilaporkan tewas akibat operasi yang disebut kontraterorisme oleh Azerbaijan itu, di mana sejumlah warga sipil dikabarkan tewas dan luka-luka.

Serangan itu diluncurkan untuk melumpuhkan separatis, dengan Azerbaijan menegaskan, serangan akan terus dilanjutkan sampai pasukan separatis yang didukung Armenia menyerah.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Wilayah-wilayah Ini jadi Fokus Utama PDIP dalam Pilkada 2024

Minggu, 26 Mei 2024 | 06:01

Soal Penguntitan Jampidsus, Pakar Hukum Desak DPR Revisi UU Kejaksaan

Minggu, 26 Mei 2024 | 05:45

Gerindra-Golkar Berpeluang Usung Bayu Airlangga

Minggu, 26 Mei 2024 | 05:26

Lebih dari 37 Ribu Pengunjung Saksikan Puncak Perayaan Waisak 2024 di Borobudur

Minggu, 26 Mei 2024 | 05:11

Herman Deru Dominan di Survei LSI, Pengamat: Masih Bisa Berubah

Minggu, 26 Mei 2024 | 04:59

4 Tahun Buron Kasus Curanmor, Residivis Bertato Menangis Saat Ditangkap

Minggu, 26 Mei 2024 | 04:44

Survei LSI: Herman Deru Unggul di Atas 50 Persen

Minggu, 26 Mei 2024 | 04:24

PB Al Washliyah Tegaskan Haji Tanpa Visa Resmi Melanggar Aturan

Minggu, 26 Mei 2024 | 03:59

Setelah PDIP dan Nasdem, Akhyar Nasution Mendaftar ke PAN Medan

Minggu, 26 Mei 2024 | 03:16

Dekranasda Kenalkan Wastra Khas Aceh Lewat Muslim Fashion Week di Sarinah

Minggu, 26 Mei 2024 | 02:52

Selengkapnya