Berita

Prabowo Subianto dan Joko Widodo/Net

Publika

Post-Truth, Pascakebenaran itu Kebohongan yang Difabrikasi

OLEH: ANDRE VINCENT WENAS
RABU, 20 SEPTEMBER 2023 | 10:42 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

MENTERI mencekik wakil menteri saat rapat kabinet. Infonya A1 katanya. Ini isu yang hot, maka segera sebarkan ya! Begitu pesannya.

In retrospect, garis bawahi kata “katanya”. Kata siapa? Ya kata yang memberi info. Tapi ini info A1 lho, katanya. Kata siapa? Ya kata yang memberi info A1 ini. Begitu terus. Dalam sirkuit informasi, fenomena seperti ini terus berputar dalam kecepatan tinggi.

Dalam balapan informasi plus tambahan label “info A1” sebagai bumbu kredibilitasnya maka “kebenaran” tercipta dengan sendirinya. Apakah itu faktual? Ah itu soal belakang, yang penting info ini “kita anggap berbobot A1”.

Dan… “karena berbobot A1” dan pelakunya adalah “seorang menteri” yang dianggap “musuh politik” dari kubu kita sendiri maka isu itu “kita anggap benar” saja. Dan “kita suka” dengan isu seperti ini. Maka…segera sebarkan, secepatnya.

Begitulah sirkuit informasi di era post-truth saat ini. Kita melabelnya sebagai penyebaran kabar bohong. Tapi menurut si penyebar berita, bahwa berita itu betul-betul benar, benar menurut si penyebar berita (kabar bohong) itu.

Repot memang. Sampai-sampai seorang Presiden Joko Widodo urun rembuk mengklarifikasi.

Saat kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Selasa 19 September 2023 bersama si “korban hoax” Prabowo Subianto, ada wartawan menanyakan “kebenaran faktual” tentang peristiwa “mencekik seorang wakil menteri” di sidang kabinet itu.

Menurut Prabowo, lah bertemu saja belum pernah dengan wakil menteri tersebut. Tambah lagi menurut Presiden Joko Widodo “Pak Prabowo sekarang sabar kok…” Lalu disambut derai tawa mereka semua.

Nampak keduanya (Jokowi dan Prabowo) tak menganggap isu ini sebagai hal yang serius untuk ditanggapi.

Tapi di berbagai grup WhatsApp (WA), para buzzer penganut faham post-truth tampak masih enggan menerima kebenaran yang faktual. Mereka tetap teguh berpegang pada kebenaran fiksional yang mereka sukai. Paling tidak untuk sementara ini.

Karena mereka suka maka mereka percaya. Percaya pada apa yang mereka sukai. Fakta yang “diciptakan” sesuai “selera” mereka. Sayangnya selera mereka kerap kali selera yang rendahan.

Begitulah kehidupan di era post-truth. Pascakebenaran itu menjadi kebohongan yang difabrikasi.

Tinggallah kita yang mengalami konsientisasi mau bersabar hati “membantu” mereka yang masih memuja kebenaran fiksional untuk mau hijrah.

Memang perlu waktu.

Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP), Jakarta

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya