Berita

Elon Musk saat melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu 18 September 2023/Net

Dunia

PM Israel Desak Elon Musk Perangi Antisemitisme di Platform X

SELASA, 19 SEPTEMBER 2023 | 15:07 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam langkah memerangi masalah ujaran kebencian, khususnya yang menargetkan bangsa Yahudi di platform X, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menemui Elon Musk di California, Amerika Serikat, pada Senin (18/9).

Kunjungan PM Netanyahu ke San Francisco Bay Area terjadi pada saat Musk menghadapi tuduhan menoleransi pesan-pesan antisemitisme, atau paham anti Yahudi di platform media sosialnya.

Dalam pertemuan yang disiarkan secara langsung di platform X itu, PM Israel tersebut mendesak agar Musk menjaga keseimbangan antara melindungi kebebasan berekspresi dengan memerangi ujaran kebencian.

Awal bulan ini, Musk menyerang Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL) dengan menuduh organisasi nirlaba yang bekerja untuk melawan antisemitisme menyebabkan penurunan 60 persen pendapatan iklan X di Negeri Paman Sam, tanpa memberikan bukti.

Musk sebelumnya juga bergabung dalam percakapan di X dengan tagar #BantheADL, berinteraksi dengan para pengguna yang mengekspresikan pandangan supremasi kulit putih, dan bertanya kepada para pengikutnya apakah ia harus melakukan jajak pendapat di platform tersebut untuk melarang ADL.

"Saya harap Anda menemukan dalam batas-batas Amandemen Pertama, kemampuan untuk tidak hanya menghentikan antisemitisme, tetapi juga kebencian kolektif terhadap suatu bangsa," kata PM Netanyahu dalam pertemuan tersebut, seperti dimuat Global News, Selasa (19/9).

"Saya tahu Anda berkomitmen untuk itu, tapi saya mendorong dan mendesak Anda untuk menemukan keseimbangan," lanjut PM Netanyahu.

Menanggapi seruan tersebut, Musk menegaskan bahwa ia menentang antisemitisme dan menentang apa pun yang mempromosikan kebencian dan konflik.

Menurutnya, beberapa konten mungkin tidak pantas, dengan pengguna sebanyak itu, namun ia kembali menegaskan bahwa platform X tidak akan mempromosikan ujaran kebencian atau memperkuat ujaran kebencian.

Selain membahas masalah kebebasan berbicara dan ujaran kebencian, kedua pihak tersebut diketahui juga telah membahas cara memanfaatkan kemajuan pesat dari kecerdasan buatan (AI), sambil membatasi dampak buruknya terhadap masyarakat di industri tersebut.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya