Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pemuda China Banyak yang Tak Mau Nikah, Industri WO Terancam Bangkrut

SELASA, 19 SEPTEMBER 2023 | 13:57 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tren penurunan angka pernikahan pada pasangan muda China membuat industri wedding organizer (WO) terancam merugi.

Tren menghindari pernikahan ini terus meningkat seiring melemahnya perekonomian dan berkurangnya kepercayaan konsumen di China.

Mengutip ABC News pada Selasa (19/9), tahun lalu hanya terdapat 6,8 juta pernikahan di seluruh China. Jumlah itu 800.000 lebih sedikit dibandingkan tahun 2021.

"Ini juga merupakan angka pernikahan terendah sejak pemerintah China mempublikasikan data pernikahan pada tahun 1986," ungkap laporan tersebut.

Salah satu pemilik bisnis WO di Shanghai, Yuan Jialiang, mengatakan bahwa selain jumlah pernikahan menurun, ternyata hanya sedikit yang bersedia mengeluarkan banyak uang untuk pernikahan.

"Masa depan industri ini tampaknya tidak menjanjikan," ujarnya.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, pernikahan adalah bisnis besar di China. Bahkan Daxue Consulting memperkirakan industri ini bernilai 3,6 triliun yuan (Rp 7.584 triliun) pada 2020.

Frank Chen dari Chen Feng Wedding Planning di Shanghai mengatakan bahwa pasangan biasanya memilih perhiasan emas, dekorasi rumit, dan tempat mewah.

Namun tahun ini hanya ada sedikit pasangan yang memiliki anggaran lebih dari 100.000 yuan (Rp 210 juta).

"Orang-orang lebih cenderung memilih pernikahan yang sederhana dan khusus," ujarnya.

Tren menunda pernikahan terjadi di tengah upaya pemerintah China meningkatkan angka pernikahan dan kelahiran nasional yang yang sempat turun ke rekor terendah tahun lalu.

Direktur dan Kepala Strategi di China Market Research Group,  menceritakan bahwa banyak konsumen yang menilai pernikahan sebagai jalan yang enggan mereka pilih. Pasalnya, mereka berpikir bahwa membesarkan anak di China biayanya terlalu mahal.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya