Berita

Penjaga Perbatasan Republik Dominika/Net

Dunia

Buntut Sengketa Air, Dominika Tolak Desakan PBB untuk Buka Perbatasan dengan Haiti

SELASA, 19 SEPTEMBER 2023 | 13:00 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kasus sengketa air antara Haiti dan Republik Dominika semakin memanas, yang diperparah dengan pernyataan PBB baru-baru ini, yang telah dikecam oleh pemerintah Dominika.

Pada Senin (18/9), pemerintah Dominika menolak desakan dari pakar PBB di Haiti, William O'Neill, yang mendesak mereka untuk membuka kembali perbatasannya yang ditutup selama beberapa waktu lalu.

Dalam komentarnya, pakar PBB itu mengatakan bahwa keputusan Dominika untuk menutup perbatasan darat, laut, dan udara, telah berdampak serius pada masyarakat di kedua sisi perbatasan, khususnya warga Haiti.

“Direktur klinik medis di Haiti mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak akan dapat merawat pasien mereka jika akses ke Republik Dominika diputus. Nyawa dipertaruhkan,” kata O'Neill dalam pernyataannya.

Seperti dimuat La Prensa Latina, Selasa (19/9), O’Neil mendesak pemerintah Dominika untuk merespons dengan solidaritas dan mengingat situasi kemanusiaan.

Menanggapi komentar tersebut, pemerintah Dominika segera mengeluarkan pernyataan resminya dengan menyebut bahwa pernyataan pakar PBB itu sangat bias dan sangat disayangkan.

"Pernyataan O'Neill bias dan sangat disayangkan, dialog apa pun dengan Haiti akan bergantung pada penghentian efektif pembangunan kanal secara sepihak dan ilegal di Sungai Massacre," bunyi pernyataan tersebut.

Menurut pemerintah Dominika, mereka tidak menginginkan konfrontasi dan justru menginginkan hidup dalam damai dengan negara tetangganya itu. Namun,  pihaknya mengaku terus menghadapi hal-hal yang tidak terkendali dan menciptakan ketidakamanan antar kedua negara.

Kasus ini mencuat setelah dimulainya kembali pembangunan saluran irigasi di sisi Sungai Massacre, yang seharusnya mengalir di kedua negara. Pembangunan saluran tersebut dikhawatirkan dapat mengalihkan aliran air tersebut, yang mendorong Presiden Dominika Luis Abinader memerintahkan penutupan perbatasan minggu ini.

Tindakan pembalasan lainnya termasuk menangguhkan penerbitan visa bagi warga negara Haiti dan secara permanen melarang masuknya semua orang yang terlibat dalam konflik saluran, yang totalnya berjumlah sembilan orang.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya