Berita

Pasukan NATO yang terdiri dari sejumlah negara Eropa hingga AS/Net

Dunia

Rusia: NATO Dijadikan Alat Mempertahankan Hegemoni Amerika Serikat

SENIN, 18 SEPTEMBER 2023 | 07:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tudingan bahwa Amerika Serikat memanfaatkan NATO sebagai alat untuk mempertahankan hegemoninya disampaikan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolai Patrushev.

Dalam sebuah opini untuk majalah Razvedchik yang diterbitkan oleh Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), Patrushev mengatakan ekspansi NATO yang tiada henti telah memungkinkan AS mengubah banyak negara menjadi bonekanya, serta membantu Washington mempertahankan hegemoninya.

Patrushev juga mengecam dan mencap NATO sebagai organisasi bermuka dua. Menurutnya, meskipun aliansi pimpinan AS itu selalu mengklaim mendukung perdamaian, mereka telah mengobarkan perang atau mengancam akan melakukan tindakan militer terhadap negara-negara yang menentang kebijakan Washington.

“Kekuatan militer NATO digunakan untuk mempertahankan hegemoni Barat, perbudakan ekonomi, dan tekanan politik terhadap negara-negara yang tidak menimbulkan ancaman militer terhadap aliansi tersebut,” kata Patrushev, seperti dimuat RT, Minggu (17/9).

"Anggota NATO telah mengambil bagian dalam lebih dari 200 konflik di seluruh dunia selama tujuh dekade terakhir," tambahnya.

Sementara itu, lanjut Patrushev, Washington menganggap tentara sekutunya sebagai pasukan “kolonial” dan akan dengan senang hati menggunakan mereka sebagai “umpan meriam” jika diperlukan.

Menurutnya, negara-negara Barat memandang Rusia sebagai ancaman terus-menerus karena mereka ingat bahwa Uni Soviet-lah yang memainkan peran penting dalam membongkar sistem kolonial.

Akibatnya, katanya, Barat menggunakan seluruh alat yang dimilikinya untuk melawan Rusia, termasuk sanksi dan sistem sumber daya media yang sangat besar yang membantunya merancang “kampanye kegilaan informasi ” di seluruh dunia.

Moskow telah berulang kali memprotes ekspansi NATO, melihatnya sebagai ancaman keamanan nasional yang besar dan berpendapat bahwa peningkatan pembangunan militer di perbatasannya menyebabkan meningkatnya ketegangan di Eropa.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut risiko bergabungnya Kyiv dengan NATO sebagai salah satu alasan utama di balik konflik Ukraina.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya