Polisi China mulai menangkap beberapa staf Evergrande Group setelah raksasa properti itu dinyatakan bangkrut. Penangkapan difokuskan pada staf di unit pengelolaan kekayaan untuk penyelidikan baru.
Hal itu diungkap oleh Kepolisian Kota Shenzhen dalam pernyataan yang diunggah di media sosial pada Sabtu malam (16/9), seperti dimuat Reuters.
“Baru-baru ini, badan keamanan publik mengambil tindakan pidana wajib terhadap tersangka penjahat lainnya di Evergrande Financial Wealth Management Co.,” kata polisi.
Selama protes yang dilakukan oleh investor yang tidak puas di kantor pusat Evergrande di Shenzhen pada tahun 2021, Du Liang diidentifikasi oleh staf sebagai manajer umum dan perwakilan hukum divisi manajemen kekayaan Evergrande.
Reuters tidak dapat memastikan bahwa Du termasuk di antara mereka yang ditahan, dan pernyataan polisi tidak merinci jumlah orang yang ditahan, dakwaan atau tanggal mereka ditahan.
Polisi mengatakan penyelidikan terhadap unit pengelolaan keuangan sedang berlangsung dan mendesak investor untuk melaporkan kejahatan keuangan lebih lanjut.
China Evergrande menjadi pengembang properti dengan utang terbesar di dunia. Perusahaan ini berada di tengah krisis di sektor properti China yang telah mengalami serangkaian gagal bayar utang sejak akhir tahun 2021.
Saat ini Evergrande sedang menjalani restrukturisasi utang berlarut-larut yang menyebabkan mereka melepas sejumlah aset.
Perdagangan saham Evergrande ditangguhkan selama 17 bulan hingga 28 Agustus.