Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Johnson & Johnson Diselidiki Aparat Afrika Selatan karena Jual Obat Tuberkulosis dengan Harga Tinggi

SABTU, 16 SEPTEMBER 2023 | 15:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang Afrika Selatan sedang menyelidiki perusahaan farmasi AS Johnson & Johnson karena diduga mengenakan harga yang "berlebihan" untuk obat tuberkulosis utama.

Komisi Persaingan Afrika Selatan mengatakan Jumat (15/9), anak perusahaan J&J di Belgia, Janssen Pharmaceuticals, juga sedang diselidiki.

Africa News melaporkan, komisi tersebut membuka penyelidikan berdasarkan laporan bahwa perusahaan tersebut mungkin terlibat dalam praktik eksklusif dan penetapan harga yang berlebihan untuk bedaquiline, obat tuberkulosis yang dijual dengan merek Sirturo.

Komisi Persaingan Usaha menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai penyelidikannya. Namun kelompok kesehatan di Afrika Selatan mengatakan harga bedaquiline dua kali lipat lebih mahal dibandingkan di negara-negara berpendapatan menengah atau rendah lainnya.

Bedaquiline disetujui pada 2012 dan digunakan untuk mengobati tuberkulosis yang resisten terhadap obat.

Obat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Afrika Selatan, karena penyakit menular ini adalah penyebab utama kematian, dengan lebih dari 50.000 kematian pada 2021.

Afrika Selatan memiliki lebih dari 7 juta orang yang hidup dengan HIV, lebih banyak dibandingkan negara mana pun di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, hampir sepertiga kematian orang dengan HIV/AIDS disebabkan oleh tuberkulosis.

Menurut WHO, kasus tuberkulosis meningkat secara global pada 2021 untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.

J&J sebelumnya telah menghadapi seruan untuk memotong harga bedaquiline dan mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya akan memberikan pengobatan selama enam bulan untuk satu pasien melalui Fasilitas Obat Global Stop TB Partnership, dengan biaya sebesar 130 dolar AS.

Pemerintah Afrika Selatan membeli bedaquiline langsung dari J&J dan Janssen, bukan melalui skema TB, dan membayar sekitar 280 dolar AS untuk pengobatan enam bulan untuk satu pasien, menurut Profesor Norbert Ndjeka, yang memimpin manajemen dan pengendalian tuberkulosis di kementerian kesehatan nasional.

Ndjeka mengatakan Afrika Selatan baru-baru ini mencapai kesepakatan dua tahun dengan J&J untuk produk bedaquiline dengan harga lebih dari 280 dolar AS per perawatan.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya