Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Belum Juga Reformasi, Lebanon Bikin Kecewa IMF

SABTU, 16 SEPTEMBER 2023 | 10:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lebanon kembali membuat kecewa Dana Moneter Internasional (IMF). Pemerintah negara itu dianggap gagal melakukan reformasi yang diminta oleh para kreditor sebagai imbalan atas pelepasan miliaran dolar pinjaman dana talangan darurat.

Perwakilan IMF Ernesto Ramirez Rigo melemparkan kritik keras atas kegagalan tersebut di akhir kunjungannya ke Beirut, Jumat (15/9).

“Lebanon belum melakukan reformasi yang sangat diperlukan, dan hal ini akan membebani perekonomian selama bertahun-tahun yang akan datang,” kata Ramirez Rigo, seperti dikutip dari Al Arabiya.


Sejak akhir tahun 2019, Lebanon telah terperosok dalam krisis ekonomi yang digambarkan oleh Bank Dunia sebagai salah satu krisis terburuk dalam sejarah dunia, yang mendorong sebagian besar penduduknya ke dalam kemiskinan.

Pada April 2022, Lebanon dan IMF mencapai kesepakatan bersyarat mengenai paket pinjaman senilai 3 miliar dolar AS untuk menyelamatkan perekonomian.

Namun, para politisi belum melakukan reformasi yang diminta untuk memulai program pendanaan 46 bulan tersebut.

Kesepakatan IMF bergantung pada serangkaian langkah, termasuk meloloskan anggaran tahun 2024, menyatukan berbagai nilai tukar Lebanon, restrukturisasi sektor perbankan, dan menerapkan kontrol modal formal.

Lebanon telah mengambil beberapa langkah, termasuk penundaan anggaran tahun 2023, namun IMF berulang kali mengatakan bahwa langkah tersebut tidak cukup.

Pada tanggal 31 Juli, mantan kepala bank sentral Lebanon Riad Salameh, yang diburu karena tuduhan kejahatan keuangan di beberapa negara Eropa, meninggalkan jabatannya tanpa ada pengganti yang ditunjuk.

Wakil gubernur pertama Wassim Mansouri telah mengambil alih jabatan tersebut untuk sementara, namun para politisi yang terpecah gagal menyepakati penggantian permanen, sehingga menciptakan kekosongan kekuasaan lagi di negara yang juga tidak memiliki presiden dan diperintah oleh pemerintahan sementara.

Pada akhir Juni 2023, IMF memperingatkan bahwa kegagalan Lebanon dalam melaksanakan reformasi dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat diubah terhadap stabilitas ekonomi dan sosialnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya