Berita

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin dalam media briefing pada Jumat, 15 September 2023/RMOL

Dunia

Dubes Vasyl: Pemilu Rusia di Wilayah Ukraina Tidak Sah!

JUMAT, 15 SEPTEMBER 2023 | 15:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemilu regional Rusia yang dilakukan di wilayah Ukraina, yaitu KDonetsk, Luhansk, Kherson, Zaporizhzhia, dan Krimea dinilai tidak sah dan tidak berarti apa-apa.

Semenanjung Krimea dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014. Sementara Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia dianeksasi pada tahun 2022.

Pemilu ini digelar secara serempak pada pekan lalu bersamaan dengan pemilu regional di 16 wilayah Rusia.

Pada awal pekan ini, komisi pemilihan umum Rusia mengklaim partai yang digawangi Presiden Vladimir Putin, Rusia Bersatu, telah memenangkan suara terbanyak dalam pemilu yang digelar di wilayah Ukraina.

Tidak Memiliki Legitimasi

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin menyebut, pemilu tersebut tidak memiliki legitimasi apapun. Bagi Dubes Vasyl, Rusia seakan memaksakan diri untuk menggelar pemilu di wilayah pendudukan.

"Kenapa mereka sangat ingin menggelar pemilu? Karena pemilu ini penting untuk dua hal, yaitu menunjukkan kedaulatan dan demokrasi," ujarnya kepada wartawan dalam media briefing virtual pada Jumat (15/9).

Namun, lanjut Dubes Vasyl, mereka melupakan satu hal, yaitu siapa yang melakukan pemungutan suara. Itu lantaran sejak perang pecah pada Februari tahun lalu, sebanyak 12-15 juta orang meninggalkan wilayah tersebut.

Beberapa orang pergi ke luar negeri, sementara yang lainnya berusaha mencari tempat yang lebih aman, seperti di Kyiv.

"Kami punya statistik yang berbeda, tapi sekitar 12-15 juta orang meninggalkan wilayah tersebut, baik secara terpaksa maupun secara sukarela. Itu artinya sepertiga populasi negara," jelasnya.

Melihat angka saat ini, mungkin hanya ada sekitar 5 persen penduduk asli yang masih tinggal di wilayah tersebut.

Dubes Vasyl juga memberikan contoh situasi di Mariupol yang awalnya ditinggali 500 ribu penduduk, saat ini hanya memiliki 5.000 orang yang tinggal di sana.

"Lalu siapa yang melakukan pemungutan suara?" sindirnya.

Selain itu, Dubes Vasyl menekankan, pemilu tidak dapat digelar di tengah ancaman. Ia menyebut Rusia bisa saja mengancam orang-orang untuk memilih dengan mengacungkan senjata mereka.

"Kalian tidak bisa menggelar pemilu dengan senjata di kepala kalian," ucap Dubes Vasyl.

Selama ini Rusia mengklaim pemilu tersebut digelar dengan sah karena adanya observer internasional. Namun menurut Dubes Vasyl, mereka yang disebut Rusia sebagai observer atau pengamat ternyata tidak mewakili negara atau hukum apapun.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya