Berita

Elon Musk/Net

Dunia

Dibuat Geram oleh Prediksi Elon Musk, Taiwan: Kami Bukan Bagian dari RRC!

JUMAT, 15 SEPTEMBER 2023 | 09:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Taiwan dibuat geram atas pernyataan Elon Musk yang mengatakan bahwa AS mungkin tidak dapat menghentikan China mengambil alih pulau itu.

Di platform X, Kementerian Luar Negeri Taiwan dengan tegas menyatakan bahwa negaranya bukan bagian dari China.

“Dengarkan, Taiwan bukan bagian dari RRC, dan tentunya tidak untuk dijual!” tulis Kementerian pada Rabu, menanggapi video pernyataan yang dibuat oleh Musk pada hari yang sama, seperti dikutip dari RT, Kamis (14/9).

Postingan tersebut juga menantang Musk untuk meminta Partai Komunis China agar X tersedia di negara itu, serta menuduh Musk menggagalkan serangan balasan Ukraina terhadap Rusia dengan mematikan sistem komunikasi Starlink miliknya.

Reaksi Taipei muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Musk saat tampil di podcast 'All-In' pada Rabu, ketika dia ditanya tentang mengelola kepentingan bisnisnya di tengah meningkatnya ketegangan AS-China.

Menurut CEO Tesla, Washington dan Beijing terjebak dalam sanksi saling balas karena keduanya bersiap menghadapi kemungkinan kebuntuan militer di Laut China Selatan. Musk menunjuk Taiwan sebagai titik pertikaian utama.

“Dari sudut pandang Beijing mungkin ini bisa dianalogikan dengan Hawaii atau semacamnya, seperti bagian integral dari China yang bukan merupakan bagian dari China secara sewenang-wenang. Terutama karena AS menghentikan upaya reunifikasi apa pun dengan kekerasan,” kata Musk.

Taiwan adalah tempat perlindungan terakhir bagi kekuatan nasionalis pada tahun 1940-an selama perang saudara di China. Negara ini bergantung pada senjata dan perlindungan militer AS untuk keamanan.

Kebijakan yang dinyatakan Beijing adalah mengupayakan reintegrasi secara damai namun tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan jika elemen separatis di Taipei mengupayakan kemerdekaan formal.

Musk menilai bahwa keseimbangan kekuatan militer di kawasan ini bergeser ke arah China dan bahwa pada suatu saat Amerika mungkin menganggap membela Taiwan sebagai tantangan yang terlalu besar.

“Jika seseorang memahami kebijakan China secara harfiah – dan mungkin memang seharusnya demikian – maka akan ada upaya yang kuat untuk memasukkan Taiwan ke dalam Tiongkok,” prediksinya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya