Berita

Direktur Klasika Lampung, Ahmad Mufid/Net

Nusantara

Diskusi Rocky Gerung Ditolak, Klasika Lampung: Menampakkan Kampus Sebagai Rezim Tirani

JUMAT, 15 SEPTEMBER 2023 | 02:44 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kecaman pelarangan diskusi publik Rocky Gerung oleh Universitas Lampung (Unila) dan Institut Teknologi Sumatera (Itera) terus bergulir. Selain LBH Bandar Lampung, Kelompok Studi Kader (Klasika) Lampung melontarkan kecaman serupa.

Direktur Klasika Lampung, Ahmad Mufid mengatakan, peristiwa pelarangan ini menunjukkan pemberangusan kebebasan berdiskusi dan pengkerdilan pikiran oleh kampus.

Padahal, kata Ahmad Mufid, kampus merupakan satu-satunya ruang bagi pergolakan pendapat atau gagasan dipertarungkan dan ide-ide dipertukarkan.


"Peristiwa ini justru menampakkan kampus sebagai rezim tirani, yang hanya ingin menelurkan kebenarannya sendiri. Menolak tafsir, model dan kebenaran yang lain yang mungkin saja benar untuk diperbincangkan di kampus," kata Ahmad Mufid, dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Kamis (14/9).

Menurutnya, alasan penolakan kampus yang sedang berbenah atau sedang memulihkan diri dari permasalahan yang menimpa institusi tersebut hingga masalah Rocky Gerung dengan Presiden Joko Widodo belum tuntas, adalah alasan yang dibuat-buat dan mengada-ada.

"Pelarangan oleh kampus, pasti terdapat alasan-alasan, namun alasan tersebut terkesan mengada-ada," ujarnya.

Ahmad Mufid menilai peristiwa ini akan menjadi preseden buruk bagi mahasiswa atau anak muda. Mahasiswa atau anak muda mendapatkan sebuah contoh, bahwa kekuasaan atau struktur kampus melakukan pelarangan-pelarangan.

"Pelarangan semacam ini tidak bisa dibiarkan. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan, BEM seluruh kampus di Lampung, dan akademisi agar jangan diam agar kejadian serupa tidak terulang," tandasnya.

Pihak akademik Unila dan Itera tidak mengizinkan diskusi publik yang digagas oleh BEM dengan salah satu pembicara Rocky Gerung. Diskusi akhirnya dipindahkan ke GSG Pahoman.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya