Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Permintaan Durian Meningkat 400 Persen, Terbanyak Berasal dari China

KAMIS, 14 SEPTEMBER 2023 | 12:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Permintaan global terhadap durian dilaporkan melonjak hingga 400 persen dari tahun ke tahun, sebagian besar didukung oleh meningkatnya permintaan buah beraroma khas ini dari China.

HSBC dalam laporan terbarunya mengatakan, selama dua tahun terakhir, China mengimpor durian senilai 6 miliar dolar AS, yang mencakup 91 persen dari permintaan global.

“Melawan tren global, permintaan durian melonjak 400 persen tahun-ke-tahun yang disebabkan oleh kegilaan di China,” menurut laporan yang dirilis oleh bank tersebut pada Senin, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (14/9).

Di China, konsumen tidak hanya melihat durian sebagai buah, namun juga sebagai hadiah yang menunjukkan status kekayaan si pemberi. Selain itu, sudah menjadi hal yang lumrah di China untuk memasukkan buah ini sebagai bagian dari hadiah adat kepada teman dan kerabat saat pertunangan.

Lonjakan permintaan durian di China sendiri dimulai pada awal tahun 2017. Namun, menurut data HSBC, peningkatan permintaan tersebut baru meningkat pada akhir tahun 2022.

Para pedagang China menjual durian dengan harga lebih dari 10 dolar AS per kilo, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata sekitar 6 dolar AS per kilo di negara-negara Asia Tenggara.

Dan pemasok utama lonjakan permintaan ini terletak di ASEAN, yang menyumbang 90 persen ekspor durian dunia pada 2022.

Thailand sendiri menyumbang 99 persen dari total ekspor durian di 10 negara blok Asia Tenggara yang terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

“Apakah durian akan menjadi karet baru? Mungkin suatu hari nanti, memberi durian kepada ibu mertua akan menjadi tradisi dunia. Hanya waktu yang akan menjawabnya,” kata Ekonom HSBC ASEAN Aris Dacanay.

Lonjakan permintaan durian juga membawa peluang bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya, tidak hanya Thailand, kata ekonom tersebut.

“Pasar di China begitu besar sehingga ada banyak ruang bagi negara-negara ASEAN lainnya untuk ikut serta dan bersaing – semacam durian,” tulis Dacanay.

Kesepakatan perdagangan bebas Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional, yang mencakup blok ASEAN selain China, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru, memungkinkan para peserta memiliki akses yang lebih bebas dan setara ke pasar Tiongkok, menurut laporan tersebut.

“Ada peluang di sana, pasar durian masih semakin besar seiring dengan semangat negara-negara lain di ASEAN untuk bersaing melawan dominasi Thailand atas Raja Buah-buahan,” kata Dacanay.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya