Herman Gref, Chief Executive Officer, Ketua Dewan Eksekutif, Sberbank/Net
Tindakan negara-negara Barat menjatuhkan sanksi yang “tidak manusiawi” terhadap investor Rusia telah merusak pasar internasional dan akan merugikan prospek investasi di masa depan. Begitu kata CEO perusahaan pemberi pinjaman terkemuka Rusia, Sberbank, Herman Gref.
Dalam sebuah wawancara dengan Russia 24 di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Rabu (13/9), Gref menyatakan bahwa sanksi Barat sudah kelewatan.
“Cara mereka memperlakukan investor biasa, orang biasa yang berinvestasi di surat berharga, mempercayakan uang mereka kepada perusahaan internasional terbesar, menurut saya, ini adalah beyond good and evil," katanya, seperti dimuat
RT.Pada saat yang sama, Gref menekankan bahwa kepercayaan terhadap pasar saham itu sendiri tidak dapat terkikis, dan menambahkan bahwa hal tersebut harus diterima sebagaimana adanya, "dengan segala kelebihan dan kekurangannya seperti volatilitas yang membuat sebagian orang menghasilkan uang dan sebagian lainnya merugi.”
"Pasar saham akan selalu memainkan peran yang sangat besar karena tidak ada cara lain untuk menghasilkan uang bagi sebagian besar investor di dunia,” kata bankir tersebut.
Aset negara Rusia senilai ratusan miliar dolar dan dana milik warganya telah dibekukan oleh UE, AS, dan sekutunya sebagai bagian dari sanksi terkait konflik Ukraina.
Bank sentral Rusia sebelumnya memperkirakan bahwa hampir 20 persen aset yang disimpan di lembaga keuangan Barat dimiliki oleh investor ritel Rusia.