Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida/Net
Pemerintah Jepang akan mempertahankan menteri yang mengurus keuangan dan ekonomi, dalam rencana perombakan Kabinet yang dijadwalkan pada Rabu (13/9).
Menurut laporan dari lembaga penyiaran publik nasional NHK, perombakan tersebut merupakan bagian dari upaya Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk menyegarkan citra pemerintahannya.
Namun, dalam perombakan tersebut, Kishida berencana untuk tetap mempertahankan tim kebijakan inti ekonomi yang terdiri dari Menteri Keuangan Shunichi Suzuki serta Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Yasutoshi Nishimura di dalam Kabinetnya.
Seperti dikutip
Bussiness Times, langkah tersebut diambil Kishida guna menjalankan reformasi ekonomi dengan lebih cepat untuk memperkenalkan langkah-langkah stimulus ekonomi baru, yang dianggapnya sebagai prioritas utama.
“Saya ingin melakukan langkah-langkah ekonomi yang berani dan cepat. Ini harus dilakukan dengan tergesa-gesa, jadi ketika struktur baru sudah ada, saya ingin segera memulainya,” kata Kishida kepada wartawan, ketika dia menghadiri KTT G20 pada Minggu.
Sejauh ini, kenaikan harga yang terus meningkat melebihi kenaikan upah telah menjadi salah satu isu sentral yang mempengaruhi daya beli rumah tangga, dan memengaruhi persetujuan Kabinet Kishida.
Dalam kesempatan tersebut, Kishida dikabarkan akan menunjuk seorang Menteri Revitalisasi Ekonomi baru, yaitu Yoshitaka Shindo, sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja ekonomi negara dan menghadapi tantangan yang dihadapi Jepang dalam bidang tersebut.