Sebuah laporan dari tim keamanan siber Kaspersky menyebut bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada aktivitas penipuan yang menargetkan para pelajar, terkhusus mahasiswa.
Disebutkan bahwa para penipu memanfaatkan momen tahun akademik baru dengan meluncurkan kampanye phishing canggih untuk mengambil data pribadi atau bahkan uang mereka.
Kaspersky menjelaskan berbagai macam teknik penipuan baru terhadap pelajar.
Salah satu teknik yang paling sering digunakan adalah penipuan hadiah palsu. Di mana para siswa dijanjikan memiliki kesempatan untuk memenangkan laptop.
"Korban diminta untuk memberikan informasi pribadi dan menunjukkan model laptop pilihan mereka," jelasnya, seperti dimuat
Gedget Now pada Selasa (12/9).
Teknik lainnya, yakni dengan cara meminta korban membagikan tautan tertentu yang mengarah ke halaman berhadiah kepada 15 kontak melalui WhatsApp.
Bentuk penipuan lainnya adalah seputar beasiswa palsu. Para siswa yang terpikat akan diminta memberikan informasi pribadi, termasuk data sensitif seperti nomor Jaminan Sosial dan rincian bank.
"Informasi ini kemudian digunakan untuk pencurian identitas dan penipuan keuangan," jelasnya.
Agar tetap aman dari penipuan, para pakar Kaspersky merekomendasikan beberapa langkah yang perlu diperhatikan para siswa.
Pertama tetap Skeptis. Mereka diminta berhati-hati saat menghadapi penawaran yang terlalu bagus, apalagi jika memerlukan pembayaran atau informasi pribadi di muka.
Verifikasi Sumbernya. Para siswa harus lebih teliti para setiap hadiah atau tawaran yang mereka dapatkan. Lakukan konfirmasi dan cari kontak resmi sebelum mengambil tindakan apa pun.
Ketiga, hindari berbagi data sensitif secara online kecuali para pelajar yakin dengan penawaran yang diberikan.
Terakhir, pelajar perlu mengaktifkan Otentikasi Multi-Faktor (MFA) sebisa mungkin, sehingga menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun online mereka.