Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Hacker Iran Bobol Lebih dari 30 Jaringan Perusahaan Israel

SELASA, 12 SEPTEMBER 2023 | 14:56 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Peretas Iran berhasil membobol lebih dari 30 jaringan perusahaan di Israel, dengan memanfaatkan kelemahan server puluhan perusahaan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan situs berita Israel, Ynetnews, yang mengutip laporan perusahaan keamanan siber ESET pada Senin (11/9). Laporan itu mengungkap bahwa peretas Iran telah memanfaatkan kerentanan yang sudah diketahui dalam server email dari 32 perusahaan Israel.

"Mereka berhasil melewati pintu belakang yang memungkinkan mereka untuk masuk ke dalam jaringan perusahaan tersebut," bunyi pernyataan dari ESET.

Meskipun perusahaan keamanan siber tersebut enggan mengungkapkan nama-nama perusahaan yang menjadi korban, namun mereka melaporkan bahwa peretas Iran juga telah berhasil meretas sebuah perusahaan di Brasil, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Laporan itu lebih lanjut menyebutkan perusahaan yang menjadi target peretasan beroperasi di berbagai sektor, termasuk asuransi, kedokteran, industri, komunikasi, teknologi informasi, teknologi, ritel, otomotif, hukum, layanan keuangan, hingga arsitektur.

Mengutip laporan Mehr News, Selasa (12/9), kelompok peretas ini mengidentifikasi diri mereka sebagai "Ballistic Bobcat" yang juga dikenal dengan beberapa nama lain, seperti "Charming Kitten," "TA543," "PHOSPHORUS," serta "APT35/42".

Sejak beberapa tahun terakhir, Iran dan Israel diketahui terus melakukan perang siber, karena rezim Israel disebut terus menargetkan Iran dalam banyak kesempatan baik secara langsung atau tidak langsung, dengan menghasut pihak lain.

Seperti pada 2012, The Washington Post mengungkapkan bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), CIA, dan militer Israel bekerja sama dalam peluncuran malware bernama "Stuxnet" terhadap fasilitas nuklir Iran.

Sebagai tanggapan, kelompok peretas Iran dilaporkan melancarkan serangan siber terhadap sasaran di Israel. Pada akhir 2020 lalu, Harian Israel, Ha'aretz juga melaporkan bahwa kelompok peretas elit yang mengklaim sebagai warga Iran berhasil mencapai kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, serta perusahaan kedirgantaraan besar milik negara tersebut.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya