Berita

Ilustrasi beras/Net

Publika

Kenaikan Harga Beras

SELASA, 12 SEPTEMBER 2023 | 13:40 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

BADAN Pangan Indonesia mencatat harga beras kualitas medium naik Rp60 ke Rp12.700 per kg dan jenis premium naik Rp60 menjadi Rp14.300 per kg per Senin tanggal 11 September 2023.

Presiden Joko Widodo di Gudang Perum Bulog di Dramaga Bogor menyatakan bahwa kenaikan harga beras terjadi karena kenaikan di dunia dan membuat harga beras di dalam negeri menjadi semakin mahal.

Harga beras dalam negeri naik, karena beberapa negara pengekspor beras di dunia menghentikan ekspor, misalnya India, karena produksi padi menurun sebagai akibat dari kekeringan musim El Nino.


Data International Monetary Fund (IMF) tentang perkembangan indeks harga beras dunia periode Agustus 2022-Agustus 2023 menunjukkan kenaikan sebesar 47,9 persen (year on year) dan periode Juli 2023-Agustus 2023 (month to month) naik 18,7 persen.

Data tersebut dalam terminologi dolar AS pada kondisi baseline 2016=100. Persoalannya kemudian adalah untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan, Presiden hendak mengimpor beras, apabila ada negara eksportir membuka kran impor dan harga beras impor tersebut cocok dengan pagu anggaran Bulog Indonesia.

Persoalan tersebut adalah masalah konsistensi janji kampanye menolak impor pangan. Itu karena upaya membangun lumbung pangan (Food Estate) tertinggal selama 7-8 tahun, yang lalu.

Ada dua kenyataan yang dihadapi. Pertama, pengumuman swasembada pangan beras selama beberapa tahun terakhir bukanlah dapat diartikan sebagai surplus pangan, melainkan sebagai pengumuman bahwa jumlah produksi beras sama dengan jumlah konsumsi beras, dan kondisi impor beras sangat minimalis sebagaimana penjabaran dari organisasi pangan dunia (FAO).

Minimalis itu diartikan proporsi impor beras kurang dari 3-5 persen dibandingkan kebutuhan beras nasional. Akibatnya, adalah impor beras senantiasa menjadi solusi untuk menahan kenaikan harga beras di tingkat konsumen, dibandingkan memberikan kesejahteraan yang lebih tinggi terhadap petani produsen padi.

Argumentasinya adalah banyaknya jumlah petani gurem telah membuat petani produsen padi berskala luas lahan gurem, juga merupakan konsumen beras berproporsi jumlah konsumennya juga besar.

Kedua, pemerintah tidak kunjung berhasil mempraktikkan diversifikasi pangan beras. Hal itu, karena pada periode yang sama (year on year), indeks harga gandum turun 25,3 persen, jagung turun 29,3 persen, barley turun 24,9 persen, dan sorghum turun 19,5 persen.

Bertahan pada impor beras, yang harganya sedang naik menjelang Pilpres 2024 telah menimbulkan kecurigaan bahwa pemerintah hendak bersengkongkol dengan pengejar rente ekonomi untuk menggalang dana non bujeter pemilu dengan memanfaatkan isu menjaga stabilitas ketahanan pangan dalam merespons musim kekeringan panjang El Nino.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef); Pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya