Berita

Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak/Net

Dunia

Halau Ancaman Rusia, Polandia Bakal Produksi Ratusan HIMARS

SELASA, 12 SEPTEMBER 2023 | 13:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Polandia telah menyetujui rencana pengadaan 486 peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS). Senjata ini diharapkan dapat diproduksi di dalam negeri mulai akhir tahun 2025 di bawah usaha patungan dengan kontraktor pertahanan AS Lockheed Martin Corp.

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak pada Senin (11/9), mengutip dugaan ancaman ekspansionisme Rusia.

“Tujuan kami adalah menciptakan situasi di mana Angkatan Darat Polandia yang kuat akan benar-benar menghalangi agresor, dan kami akan melakukannya,” kata
Blaszczak, seperti dikutip dari RT, Selasa (12/9).

“Seperti yang telah saya nyatakan berkali-kali, dalam waktu dua tahun, Polandia akan memiliki pasukan darat terkuat, dan salah satu komponen terpenting dari pasukan ini adalah artileri roket,” tambahnya.

Pesanan HIMARS terbaru Polandia dijadwalkan untuk pengiriman mulai akhir tahun 2025. Jika dikombinasikan dengan pembelian sistem artileri buatan AS pada 2019, kesepakatan terbaru ini akan menghasilkan total 500 unit HIMARS.

Kontraktor militer Barat kesulitan memenuhi lonjakan permintaan perangkat keras mereka di tengah konflik Rusia-Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg awal tahun ini memperingatkan bahwa blok militer Barat tidak mampu memproduksi peluru artileri dengan cukup cepat untuk menyamai kecepatan tembakan Ukraina.

Lockheed Martin mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan industri Polandia untuk merancang kit modul peluncur-pemuat HIMARS untuk dipasang pada truk Jelcz 6X6 buatan Polandia.

Kontraktor Polandia juga berharap mendapat izin untuk memproduksi amunisi HIMARS.

“Kami menantikan untuk bersama-sama memastikan Polandia dan seluruh kawasan tetap terdepan dalam menghadapi ancaman keamanan yang muncul,” kata eksekutif Lockheed Martin Paula Hartley.

Sementara itu, konflik Ukraina telah memberikan banyak latihan bagi pasukan Rusia dalam melawan sistem HIMARS.

Hal itu diakui Kementerian Pertahanan Ukraina pada Juli, mengatakan bahwa Rusia telah menemukan cara untuk mengganggu sistem panduan GPS pada roket buatan AS, sehingga mengurangi efektivitasnya.

Kontraktor utama Polandia yang terlibat dalam program HIMARS akan mencakup Polska Grupa Zbrojeniowa (PGZ), Huta Stalowa Wola (HSW), WZU, dan MESKO.

Mengingat bahwa peluncur HIMARS dan amunisinya berharga sekitar 5,1 juta dolar AS, taruhan Polandia pada sistem buatan AS mungkin bernilai sekitar 2,5 miliar dolar AS.

Baterai HIMARS yang dipasang pada sistem artileri truk Homar-A Polandia akan mampu menembakkan enam roket secara berurutan pada jarak 70 kilometer (43 mil), kata Lockheed Martin.

Truk-truk tersebut juga akan mampu meluncurkan proyektil US MGM-140 Army Tactical Missile System (ATACMS) pada jarak hingga 300 kilometer (190 mil).

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya