Berita

Tayangan azan yang memuat Bacapres Ganjar Pranowo/Repro

Politik

Ganjar di Tayangan Azan, PMII Desak Bawaslu dan KPI Beri Sanksi Stasiun TV

SENIN, 11 SEPTEMBER 2023 | 20:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) didesak bersikap dan memberi sanksi kepada stasiun televisi swasta nasional yang menayangkan bakal calon presiden (Bacapres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dalam tayangan azan.

Desakan disampaikan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), yang menilai tayangan azan yang menjadikan Ganjar sebagai pemerannya, telah melanggar peraturan perundang-undangan.

"Kampanye terselubung di luar jadwal itu harus disikapi KPI dan Bawaslu. Karena pesannya jelas, untuk menggaet dukungan publik," tegas Koordinator Nasional Pemantau Pemilu PB PMII, Hasnu, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (11/9).


Menurutnya, munculnya Ganjar pada tayangan azan di stasiun TV yang dimiliki Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, itu dinilai sebagai politik identitas.

"Munculnya Bacapres Ganjar Pranowo di tayangan azan itu tentu sarat motif politik, konflik kepentingan dalam unsur pemberitaan, dan membuat kegaduhan di ruang publik," tuturnya.

Menurutnya, fakta seperti itu sepatutnya disikapi tegas oleh KPI dan Bawaslu, untuk meredam kegaduhan publik.

"Juga persepsi liar yang mengait-ngaitkan bahwa kemunculan Ganjar bagian dari politisasi identitas dengan menggunakan simbol-simbol agama dan tempat ibadah," sambungnya.

Hasnu juga berharap semua stasiun televisi netral dan profesional menyajikan konten penyiaran, terlebih memasuki tahapan Pemilu 2024 yang semakin dekat.

Menurutnya, masyarakat pasti menilai TV swasta yang menayangkan Ganjar pada program azan jelas sarat konflik kepentingan, terlebih Perindo berkoalisi dengan PDIP sebagai pengusung utama Gajar.

Sebab itu Hasnu mendesak KPI dan Bawaslu segera mengambil tindakan tegas, meminta klarifikasi, dan memberikan sanksi sesuai UU Penyiaran dan UU Pemilu bagi MNC TV dan RCTI.

"Langkah KPI dan Bawaslu ditunggu publik, agar melahirkan Pemilu yang bersih dan berwibawa," tutup Hasnu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya