Berita

Kader PDIP Noviana Kurniati melabrak pengamat politik Rocky Gerung di luar Mabes Polri/Ist

Politik

Muslim: PDIP Rusak Demokrasi karena Restui Kekerasan untuk Lawan Perbedaan Pendapat

SENIN, 11 SEPTEMBER 2023 | 09:00 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

PDI Perjuangan dianggap sebagai partai politik yang merusak demokrasi di Indonesia karena merestui aksi persekusi untuk melawan perbedaan pendapat.

Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto soal Bacaleg PDIP, Noviana yang dianggap hanya menyampaikan pendapat, namun melabrak pengamat politik Rocky Gerung usai diperiksa di Bareskrim Mabes Polri beberapa waktu lalu, merupakan bentuk restu dan toleransi dari PDIP terhadap perbuatan kekerasan melawan penyampaian pendapat.

"Apalagi itu diucapkan oleh Sekjen PDIP, ucapan Hasto dapat dianggap sebagai sikap resmi partai. Artinya PDIP membolehkan melawan pendapat dengan kekerasan," kata Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (11/9).


Padahal, kata Muslim, tindakan PDIP tersebut melanggar UUD 1945 maupun UU yang menjamin kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum.

"Tanggapan Hasto itu patut disesalkan. Sama saja dengan menghalangi kebebasan berpendapat dan menebarkan teror dan kekerasan melawan kebebasan berpendapat. Artinya, PDIP berupaya mematikan demokrasi dengan memboleh kekerasan," terang Muslim.

Untuk itu, Muslim mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap dan memproses hukum Noviana yang telah melabrak Rocky Gerung. Karena jika tidak, maka Polri dianggap turut membela tindakan kekerasan dalam melawan pendapat, seperti PDIP yang dianggap mentoleransi kadernya melakukan kekerasan.

"Ini alamat ancaman demokrasi. Atau Rezim sedang mempraktikan kekerasan lawan demokrasi? Kalau tokoh sekelas RG saja dapat dikatakan seperti itu, maka kekerasan lainnya akan dilakukan meluas bagi yang lainnya," kata Muslim.

"Ini berbahaya bagi alam demokrasi. Demokrasi terancam rusak dan itu bukti PDIP tidak siap berdemokrasi. PDIP dianggap partai yang merusak demokrasi karena merestui kekerasan," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya