Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir/Net
Sungai-sungai di Indonesia, baik yang kecil maupun yang besar sudah tidak indah lagi. Ini lantaran sungai sudah berubah dari aliran air menjadi aliran sampah.
Begitu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyoroti masalah di negeri ini. Katanya, sungai sudah identik dengan tempat pembuangan sampah. Kondisi sungai terbilang memprihatinkan dan mengerikan.
“Sungguh, sampah jadi ancaman kehidupan yang merusak ekosistem. Bulan-bulan terakhir sejumlah kota bahkan dilanda inflasi dan banjir sampah,” ujarnya lewat akun media sosial X, Senin (11/9).
Haedar Nashir menilai, akar masalah bermula dari sikap hidup manusia, yang membuang sampah sembarangan. Tempat pembuangan sampah yang sudah diklasifikasi berdasarkan jenis bahan sampah pun hanya bagian teknis yang boleh jadi berjalan di sebagian lingkungan saja.
“Gerakan sadaqah sampah yang dirintis Muhammadiyah Yogya belum meluas. Selebihnya orang terbiasa membuang sampah sekehendaknya. Lebih- lebih sampah plastik yang membanjiri lingkungan, meski sejumlah kota mulai menerapkan bebas plastik,” ujarnya.
Untuk itu, dia berharap para calon presiden dan kepala daerah memiliki perhatian serius pada masalah sampah dan keselamatan lingkungan.
“Bukan untuk pencitraan. Tapi untuk dipikirkan serius dan menjadi bahan kebijakan nasional yang menyeluruh. Lingkungan hidup dan ekosistem kita dari berbagai aspek sudah rusak dan menjadi ancaman besar bagi masa depan negeri ini,” tegas Haedar.
“Dimulai dari setiap diri seluruh warga dan elite bangsa. Mulailah dari hal sehari-hari di setiap rumah. Bagaimana mengelola sampah dengan baik dan tidak membuang sampah semaunya,” tutupnya.